Mohon tunggu...
Kasmir  Nema
Kasmir Nema Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Keberagaman adalah anugerah.

Merawat perbedaan adalah panggilan kemanusiaan setiap insan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"The Eyes of Darkness": Sebuah Review (2)

15 April 2020   10:25 Diperbarui: 15 April 2020   10:39 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kematian Yang  Dimanipulasi
Perdebatan hangat soal teka-teki kematian Danny adalah salah satu poin penting di dalam novel ini. Kebenaran dari kematian Danny 'dipersoalkan' sejak awal novel sampai pada klimaks penyingkapan misteri kematian tersebut. Rentetan pergumulan isu, mulai dari upaya pencarian fakta, sampai pada ancaman keselamatan para pencari fakta, Tina dan Elliot, disajikan secara atraktif  oleh penulis. 

Misteri kematian yang baru bisa 'terungkap' pada bagian akhir novel, hemat saya, membuat pembaca penasaran dengan ending dari kisah tersebut.  Penulis, pada beberapa bab awal, sama sekali tidak memberikan sedikitpun clue indikasi adanya tindakan manipulatif atas kematian Danny. 

Hal ini didukung oleh uraian komprehensif yang menggambarkan bagaimana kematian itu terjadi dalam sebuah 'kecelakaan' bus di sebuah jurang di tengah hutan belantara. Lagipula, acuan teori dan konstruksi dugaan yang sering dikemukakan Tina Evans, pada bagian awal novel, merupakan produksi nightmares yang kebenarannya masih harus diuji.

Pertanyaan mendasar yang seringkali muncul tentang misteri kematian Danny adalah "Benarkah Danny sudah mati"? Tetapi yang mengherankan, "mengapa Tina, mamanya, tidak bisa melihat Jenazah Danny yang terbaring kaku di dalam peti jenazah sebelum dikuburkan?| "Mengapa petugas pemakaman melarangnya untuk membuka peti jenazah?" 

Perjalanan panjang 'penyembunyian' kematian Danny pun terungkap. Keterungkapan itu terjadi tatkala Tina Evans bersama pengacaranya menemukan tempat penyanderaan di sebuah pegunungan, tidak jauh dari lokasi kecelakaan bus yang diberitakan sebelumnya. Misteri itu terungkap berkat kemampuan telekinesis Danny dan dikisahkan oleh seorang peneliti, Dombey, yang sudah lama berikhtiar untuk membongkar kedok 'kematian' tersebut kepada publik.

Dombey dalam novel itu menjelaskan bahwa 'kecelakaan' bus itu adalah peristiwa rekaan, menutupi kejadian sebenarnya. Yang terjadi adalah anak-anak tak bersalah itu terserang virus yang dikenal dengan WUHAN-400 melalui ilmuwan China, Li Chen. Li Chen secara tidak sengaja terjangkit oleh virus mematikan itu pada saat ia  bekerja sendirian di Laboratorium Senjata Kimia dan Biologi milik pemerintah (halaman 183). Danny adalah satu-satunya orang yang selamat dari 'kecelakaan' virus itu. 

Kematian Danny di bagian awal novel ini adalah sebuah kisah manipulatif. Penulis dengan apik membungkus kedok penipuan itu sampai pada akhir cerita. Peristiwa manipulatif seperti ini masih rentan terjadi di dunia dewasa ini. Dean Koontz mengajak pembacanya untuk 'melawan' segala bentuk tindakan yang memanipulasi kebenaran. Di sisi lain, novel ini menegaskan bahwa kebenaran tidak bisa dikalahkan oleh mafia penipuan. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebenaran!

Catatan Akhir
Tema-tema edukatif yang diusung The Eyes of Darkness, yang sebagiannya sudah diurai di atas, adalah tema-tema yang relevan dan aplikatif bagi masyarakat dewasa ini. Alam semesta, tempat kita semua mengadu nasib, terus saja berduka meratapi anak-anak manusia. Seorang anak merasa kehilangan sosok ibu yang lembut hati dan bersahaja yang sangat dicintainya. Seorang Ibu tua bergumul atas kepergiaan anak gadisnya. Seorang suami berduka  karena ditinggal pergi istri yang baru dinikahinya, dan masih banyak lagi.

Harus pula jujur untuk diakui bahwa salah satu fenomena yang terus menggerogoti kehidupan manusia saat ini adalah terkikisnya, untuk tidak dibilang tidak sama sekali, aksi cinta terhadap sesama. Novel ini menggaungkan kembali nilai universalitas kemanusian kita bahwa saling mencintai, bukan cinta romansa semata, bukan sebuah pilihan, melainkan panggilan kemanusian kita. 

Kebenaran acap kali dimanipulasi oleh kelompok yang lebih 'kuat' atau 'penguasa' terhadap kelompok yang lemah. The Eyes of Darkness melawan pelbagai bentuk pemerkosaan dan pembangkangan atas nilai-nilai kebenaran. Nyawa manusia adalah kebenaran absolut yang harus selalu dijaga oleh setiap insan termasuk penguasa. Haram hukumnya jika nyawa manusia diperdagangkan demi kepentingan pragmatisme sesaat dan keserakahan penguasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun