Mohon tunggu...
Kasmir  Nema
Kasmir Nema Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Keberagaman adalah anugerah.

Merawat perbedaan adalah panggilan kemanusiaan setiap insan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

The Eyes of Darkness: Sebuah Review (1)

14 April 2020   13:26 Diperbarui: 14 April 2020   13:38 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tina adalah sosok representatif untuk mewakili kita semua yang pernah mengalami sebuah kehilangan. Dalam kehilangan tersebut, kehilangan apa saja, kita ditempatkan di sebuah persimpangan. Di satu sisi kita sungguh-sungguh mengingat dia yang amat kita cintai. Di sisi lain, kita merasa enggan untuk meninggalkan dia yang telah hilang.

Tina bukan satu-satunya manusia yang mengalami kehilangan. 

Novel ini setidaknya mengingatkan semua sebagai penghuni semesta, termasuk kita, akan sebuah kebenaran universal yang tak terbantahkan. Kehilangan adalah bagian dari kemanusiaan kita. Hidup memang pada akhirnya berklimaks pada sebuah kehilangan atau ketiadaan. Sampai pada titik ini, kita diingatkan kembali bahwa tidak ada yang kekal di dalam dunia ini kecuali kehilangan itu sendiri. Untuk itu, kehilangan adalah sebuah pergulatan batin yang tak terelakkan dalam perjalanan hidup kita.

Otentisitas Cinta Seorang Ibu

Terdorong oleh debaran segara cinta yang mendalam terhadap anaknya, Tina tidak pernah berhenti berharap dalam konstruksi imajinasi dan blantika pikirannya.  Sejumput harapan yang tak pernah lentur dan lekang oleh waktu, mendesaknya untuk membidik seribu satu cara untuk menemukan Danny. Paling kurang 'menyingkap' misteri dan desas desus kematian anak itu. Hal itu terbersit di dalam strategi perlawanannya.

Strategi pertama, memburu barrister profesional. Di tengah kesibukannya sebagai pebisnis show, ia diperkenalkan sahabat karib stafnya, seorang pengacara handal, Elliot Stryker, mantan intelijen.

Elliot menceiterakan secara eksplisit kronologi kematian Danny, termasuk nightmares yang menggerogoti Tina. Tina menjadikan perjumpaan dengan Danny, meski dalam mimpi, sebagai 'fakta tambahan'. Elliot merasa yakin bahwa Danny masih hidup.

Bersama Elliot, Tina menghimpun barang bukti sebanyak-banyaknya untuk membongkar misteri kematian tersebut. Dua cara ditempuh yakni menggali pusara Danny dan meminta keterangan kepala Rumah Duka yang memberikan sertifikat kematian Danny di sebuah tempat namanya Reno.

Mekanisme penggalian pusara harus disetujui kepala Jaksa, Jack Kennebeck. Tak lama usai berkonsultasi dengan Kennebeck, Elliot malah diserang secara brutal oleh dua oknum tak dikenal.  Elliot luput dari musibah tersebut. Hampir pada saat bersamaan, rumah Tina Evans terbakar akibat ledakan gas yang sengaja dirancang oleh komplotan Jack Kennebeck. 

Sementara itu, keterangan dari kepala Rumah Duka gagal diperoleh karena ia sudah terlebih dahulu ditembak mati oleh tim rahasia Jaksa Kennebeck. Kennebeck tidak ingin rahasia peristiwa 'kematian' Danny tersingkap ke publik. "Peristiwa kematian' itu adalah rahasia negara yang wajib dijaga dengan super ketat oleh aparat hukum dan intelijen negara. Kalau ada orang yang berusaha untuk membongkar peristiwa tersebut harus segera dilenyapkan.

Strategi lain yang dilakukan oleh Tina adalah menuruti 'instruksi' telekinesis Danny. Instruksi itu diikutinya secara konsisten. Kegagalan strategi pertama menggantungkan harapan satu-satunya pada 'kebenaran' dan 'kemanjuran' imajinasi dan mimpinya tentang Danny. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun