Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Pulang

27 November 2018   13:34 Diperbarui: 27 November 2018   13:38 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk semua pembelajar dari negeri para raja-raja yang terlena akan pulau jawa

Yang merasa nyaman dibalik selimut, yang terkadang malu untuk mengaku Maluku didepan nona-nona jawa

Tapi berani baku hantam atas nama Maluku ditanah orang

Yang sudah enak duduk diwarung kopi membahas reformasi atau apalah itu padahal Maluku masih jauh dari kata bangkit

Yang membahas Soekarno dan Soe Hok Gie tapi lupa membahas Nene Moyang,  Pattimura, Christina Tiahahu ataupun Bapa Johannes Latuharhary

Yang kemudian doyan makan tempe karena malu akan rasa nikmat sagu di rumah tua

Untuk nyong-nyong Maluku yang su lupa dimana tampa putus pusa

Yang bagaya parlente ditengah gedung-gedung tinggi

Padahal mama pung sinyal ada hidup mati karena tower telkomsel balom tatancap di tanah adat

Sioo..

Ratus ribu orang yang batahang deng ikan, kayu putih atau cengkeh tunggu bale

Bawa ilmu yang su ada dikapala par kasih kanyang dong yang tertindas, ketakutan dan putus asa

Nyong --nyong Maluku mestinya malu pada makam bapak Johannes yang barani tolak jadi menteri dari soekarno hanya untuk duduk bangun Maluku di kantor beralas tanah

Nona-nona Maluku harusnya bangga dengan kulit dan mata khas Christina daripada baganti soflens deng produk krim putih supaya bisa dipanggil mba dibanding cha cha

Pulang

Pulang

Pulang

Walau ketakutan itu dapa rasa tiap malam waktu mama Tanya kapan pulang

Pulang

Pulang

Pulang

Dengan keinginan dan keberanian yang nene moyang wariskan sudah cukup

Untuk bagandeng tangan bangun bale Maluku

Bangun Bale pulau Tual, Seram , Buru , Banda, atau Tanimbar

Karena banyak sudah yang bangun kerajaan atas kekuasaan

Menghisap uang-uang masyarakat samua

Tanah-tanah dibeli murah supaya bisa baganti deng motor, atau televisi

Pulang sudah

Katong sama-sama

Katong sama-sama

Lia senyum cerah ana-ana pi skola dibalik gunung-gunung

Merasakan panasnya matahari

Birunya laut

Di rumah sandiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun