Mohon tunggu...
Kaslani ADB
Kaslani ADB Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Guru Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.2.a.10.2 Jurnal Refleksi Minggu ke-21

22 Mei 2022   12:11 Diperbarui: 22 Mei 2022   12:26 3590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model Refleksi 4C (Connectioan, Challenge, Concept, Change)

Pada minggu ke-21 mempelajari modul 3.2 pekan kedua mengenai Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Untuk dapat mengetahui perjalanan saya dalam mempelajari modul 3.2 ini maka dapat dituangkan dalam jurnal refleksi yang saya susun dengan menggunakan model 4C (Connection, Challenge, Concept, Change).

Connection

Pembelajaran pada modul 3.2 pekan kedua dalam LMS, materi yang dipelajari sangat memotivasi saya untuk terus mempelajari mengenai paradigma berpikir memandang potensi/aset sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Sebagai seorang CGP, saya diajarkan bagaimana cara mengidentifikasi aset yang dimiliki oleh daerah tempat tinggal saya dan kebermanfaatannya bagi sekolah berkaitan dengan kekuatan/potensi yang dimiliki sekolah masing-masing CGP. Dalam mengembangkan ekosistem sekolah tentunya memiliki hambatan dan tantangan, maka pada modul ini saya diajarkan bagaimana untuk melatih cara berpikir untuk berpikir positif menggunakan pendekatan berbasis aset/kekuatan dengan melihat potensi yang dimiliki oleh sekolah. Dengan bersikap optimis, memandang peluang ditengah masalah yang dihadapi, bukan hanya cenderung pada masalah namun tetap melihat kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dalam mengembangkan sekolah berbasis aset.

Challenge

Pada modul 3.2 ini materi yang disajikan sangat menarik dan menambah saya dalam memahami potensi sekolah dengan berbasis aset/sumber daya sekolah. Saat menghadapi tantangan di sekolah, lebih khusus dalam proses pembelajaran, maka saya cenderung berfokus pada masalah/kekuatan atau apa yang tidak dimiliki oleh murid/sekolah, sehingga menyebabkan masalah itu tidak mendapatkan solusi yang efektif bahkan mengakibatkan saya menjadi tidak bersemangat dan terbeban dalam hal itu. Namun, setelah mempelajari modul 3.2 pekan kedua, saya menjadi lebih memahami dan yakin dalam mempraktikkan materi yang telah saya pelajari. Dalam modul ini saya belajar bagaimana menggunakan pendekatan berbasis aset/kekuatan untuk mengenali dan mengidentifikasi serta memaksimalkan aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah yang dapat digunakan dalam peningkatan mutu dan kualitas sekolah khususnya dalam pembelajaran murid dan juga dalam pengembangan pendidikan di sekolah.

Concept

Setelah mempelajari modul 3.2 mengenai Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya saya memiliki pengalaman baru dalam memahami cara pengelolaan aset/sumber daya yang dimiliki sekolah. Memahami cara pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah dengan menggunakan pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset (Aset-Based Community Development/ABCD). Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir. Dalam mengatasi tantangan yang ada di komunitas, pendekatan berbasis aset ini sangat baik digunakan untuk pengembangan masyarakat.

Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:

Modal Manusia

  • Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
  • Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.
  • Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.

Modal Sosial

  • Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan ( networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.
  • Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang sama.
  • Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.

Modal Fisik

Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:

  • Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
  • Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.

Modal Lingkungan/alam

  • Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
  • Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.

Modal Finansial

  • Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas.
  • Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal.
  • Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

Modal Politik

  • Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas.
  • Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air.

Modal Agama dan budaya

  • Upaya pemberian bantuan empati dan perhatian, kasih sayang, dan unsur dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan). Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah, makanan, warisan budaya, seni, dan lain-lain.
  • Kebudayaan yang unik di setiap daerah masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah ruang geografis.
  • Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
  • Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya.
  • Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.

Change

Setelah mempelajari modul 3.2 ini pekan kedua ini, saya menyadari bahwa materi yang dipelajari sangat bermanfaat bagi saya dalam mengembangkan pembelajaran yang berkualitas berbasis aset/sumber daya yang dimiliki sekolah. Selanjutnya saya akan berusaha menggali kekuatan/sumber daya yang dimiliki oleh sekolah melalui pembentukan komunitas praktisi dengan mendiskusikan kekuatan dan potensi aset yang dimiliki sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pembelajaran yang berkualitas untuk murid dan pengelolaan potensi sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun