Tanpa adanya road map yang jelas akan adanya peta atas sumber daya yang tersedia maka akan membuat pengejaran seluruh tujuan diusahakan secara bersamaan. Ini akan menjadi beban yang berlebihan pada sekolah dan guru dengan sumber daya yang terbatas. Harus ada pilihan untuk mencapai tujuan mana yang diutamakan.
Hal yang tidak mudah dan butuh dana besar untuk saat bersamaan memajukan kualitas pendidikan secara besar-besaran dengan juga memperhatikan relevansi ditambah secara bersamaan memberikan pengetahuan kebudayaan secara intensif dan penguatan karakter.
Hal ini terjadi karena masing-masing dari tujuan itu membutuhkan adanya praktik bukan saja teori. Praktik secara nyata membutuhkan dana dan sumber daya baik material dan guru yang lebih besar.
Baca Juga:Â Asesmen Nasional dan Profil Pelajar Pancasila, Sebuah Reformasi Pendidikan Abad 21
Beban untuk melakukan secara bersamaan maka yang terjadi akan membuat lebih banyak pengajaran akan diberikan secara teori tanpa didukung praktik nyata karena terbatasnya sumber daya. Pengejaran semuanya tanpa memedulikan sumber daya yang ada akan membuat setiap tujuan hanya akan setengah matang. Sekolah dan guru akan terlebih dahulu burn out sebagai bahan bakarnya.
Keadaan yang terjadi pendidikan kita tidak pernah sampai di mana pun. Pendidikan hanya selalu berada di persimpangan jika tidak di diperbaiki. Mari berharap semoga asesmen nasional benar seperti dijanjikan sebagai pembentuk road map. Bukan sebagai penambahan beban lagi kepada guru yang sering sudah terlalu lelah. Mari menatap tahun baru bagi pendidikan dengan harapan baru.
Referensi
https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/visi-dan-misi
Labaree, D.F., 1997. Public goods, private goods: The American struggle over educational goals. American educational research journal, 34(1), pp.39-81.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H