Mohon tunggu...
MArifin Pelawi
MArifin Pelawi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa S3

Seorang pembelajar tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pendidikan Terbaik di Dunia Itu Gaji Gurunya Rendah

24 Januari 2018   21:33 Diperbarui: 27 Januari 2018   02:29 3799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (pixabay)

Pendidikan gratis identik dengan kesejahteraan guru yang rendah. Pendidikan gratis berarti memberikan tanggungan biaya sepenuhnya kepada negara. Hal itu menjadi makin pasti jika pendidikan gratis dilakukan pada negara dengan tax rate rendah.

Indonesia bisa melaksanakan pendidikan dengan model Finlandia hanya jika mengandalkan orang tua sebagai guru, karena merekalah yang bisa berkomitmen mengenalkan bunga secara utuh dan sepenuh hati kepada anaknya walau tidak digaji. Dengan sistem pendapatan dan jaringan pengaman sosial yang kita miliki saat ini maka hanya sistem Jepang yang bisa memperbaiki kualitas pendidikan formal kita. Jika kita tetap mau membuat anak mencintai ilmu pengetahuan, maka negara hanya bisa melakukannya dengan mendorong makin banyak masyarakat menggunakan homeschooling. 

Sumber daya guru berupa ibu yang memiliki pendidikan  tinggi namun tidak bekerja sangat berlimpah di Indonesia. Berikan panduan dan kurikulum yang baik yang bisa diakses di internet. Bentuk komunitas sehingga anak-anak homeschooling mudah belajar bersosialisasi. Dan pastikan mereka mudah mendapatkan ijazah yang setara dengan sekolah formal. Dengan itu walau pemerintah mengeluarkan dana tambahan untuk sekolah informal tetapi akan mampu mengurangi jumlah orang yang dibiayai secara penuh melalui sekolah negeri formal.

Nb. (Tidak bisa posting komentar jadi harus jawab langsung di tulisan)

Tulisan ini banyak yang menyajikan data yang sangat menggeneralisir. Misalnya,tidak semua negara dengan sekolah gratis menggaji gurunya rendah, contohnya Jepang. Selain itu tidak semua guru di Finlandia sempurna dan atau semua guru di Jepang memberi pendidikan yang keras dan membosankan. Masih banyak lainnya.

Generalisasi dilakukan untuk menyederhanakan tulisan dan memudahkan penyampaian. Saya mengakui agak terlalu keras mengkritik guru di Indonesia terpengaruh tulisan Elizabeth Pisani berjudul" Indonesian Kid Don't Know How Stupid They Are". Tulisan yang sangat merendahkan bangsa Indonesia sepertinya tetapi memberikan fakta yang tidak terbantahkan dan sangat benar menyoroti kelemahan pendidikan kita dengan tingginya absenteism guru di sekolah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun