Mohon tunggu...
Siti Hajar
Siti Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Novelis

Write for education and self healing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memaknai Arti Kehilangan

31 Agustus 2022   16:02 Diperbarui: 31 Agustus 2022   16:08 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://webstockreview.net/explore/goodbye

Bapak tidak pernah marah, saat nilai-nilai saya anjlok kala itu. Saya sadar sepenuhnya apa yang saya lakukan. Kegiatan saya selaku mahasiswa seharus mengikuti kuliah dan berada di kampus, tetapi saya memilih ikut demo bersama kawan-kawan aktivis. FYI teman-teman saya adalah mahasiswa angkatan 98. 

Masa awal krisis moneter yang menyebabkan gelombang reformasi, dan masa orde baru hancur. Presiden Soeharto harus lengser karena tuntutan rakyat Indonesia yang dikomando oleh mahasiswa di seluruh tanah air. Tak terkecuali Aceh yang saat itu masih menyandang status daerah operasi militer (DOM).

Dalam surat-surat ini saya juga bercerita kepada bapak, apa yang kami lakukan. Bapak selalu mengingatkan kami, saya dan kembaran saya, untuk berhati-hati dan jaga diri. 

Bapak sangat paham bahwa dua gadis kembarnya adalah perempuan muda yang rentan saat berada di antara kaum laki-laki.

Musibah yang paling berat adalah kematian. Hari ini saya terkenang kembali bagaimana rasanya kehilangan. Kehilangan orangtua, ayah atau ibu, saudara kandung, kakak, adik. 

Dan ini bukanlah perkara mudah. Apalagi keadaan ini dihadapi oleh anak yang berusia 11 tahun seperti Dara yang merasa ditinggal kakaknya. Sang kakak harus tinggal terpisah karena perkara ingin mendapatkan kebebasan tanpa kungkungan aturan di rumah.

Apa yang kemudian menenangkan Dara adalah, bahwa semua tidak ada yang abadi, semua akan berubah. 

Semua Qadarullah---atas kehendah Allah. Ini bisa menjadi ujian atau pun cobaan. Allah ingin membuat kita lebih kuat tanpa keberadaan orang yang kita sayang. Memang kita tidak akan bertemu lagi dengan orang kita sayang di dunia. Namun, yakinlah bahwa nanti kita akan kembali berjumpa dengan mereka di surga, Insyaallah.

Insyaallah Dara kuat, nanti juga akan sering-sering bertemu kakaknya. Kakak Dara juga sayang sama Dara. Cinta Dara banyak-banyak!

Terima kasih sudah membaca ini. Semoga ada manfaatnya. Love your life.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun