Mohon tunggu...
Siti Hajar
Siti Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Novelis

Write for education and self healing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Trik Bebas dari Kucing Liar

26 Agustus 2022   09:27 Diperbarui: 26 Agustus 2022   09:28 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya termasuk orang yang tidak setuju dengan wacana kebiri hewan liar semisal kucing. Karena menurut saya tidak berperi kehewanan, bagaimana pun mereka berhak menyalurkan hasrat dan berkembang biak mempertahankan generasinya. Saya juga orang yang percaya bahwa setiap makhluk yang Allah ciptakan di muka bumi bahkan di semesta ini ada fungsinya. Menghentikan mereka beranak pinak secara alami bukanlah hal yang bijak.

Saya memiliki tiga induk kucing dan satu anaknya. Dari sekian banyak kelahiran hanya 3 yang bisa survive. Saya tidak tahu apa penyebab makhluk berbulu dan menggemaskan ini sangat sulit bertahan kala baru dilahirkan sampai dengan usia dua bulan. 

Berulang kali saya sedih dari tiga anak yang serin dilahirkan para induk induk kucing mati satu-satu. Ada yang baru seminggu, tiba-tiba saja lemas dan mulai tidak aktif bergerak, besok paginya ditemukan mati. Ada yang keluar tanpa sepengetahuan inangnya, tahu-tahunya hilang begitu saja. Kami curiga kasus ini sepertinya dimangsa oleh kucing pejantan besar yang sering bermain ke rumah kami. 

Beberapa kami sempat membawa ke dokter hewan. Dokter kemudian menyuntik vitamin. Kami juga dibekali susu yang harus diberikan. Dokter berpesan agar sering-sering diberikan air putih. Kemudian kucingnya kami bawa pulang, mengikuti apa kata dokter. Namun, Allah berkata lain, kucingnya mati, karena tubuhnya semakin lemas. Kami sedih berkali-kali. 

Melihat dari pengalaman kami memelihara kucing liar yang datang ke rumah kami, sepertinya tanpa dikebiri pun mereka mengalami seleksi alam yang sangat ketat. Peluang hidup kucing-kucing ini sangat rendah. Sehingga kekhawatiran dengan lonjakan populasi rasanya tidak terjadi. 

Namun, jika berkaca dengan kasus oknum TNI yang menembak mati kucing-kucing yang berkeliaran di area Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat dengan alasan kebersihan dan kenyamanan. Ada beberapa trik yang menurut saya, agar lingkungan kita terbebas dari kucing liar.

1. Jangan pernah memberi makan kepada kucing. Pertanyaannya, apakah kamu tega saat seekor kucing menghampirimu kemudian mengeong. Saat itu kamu sadar bahwa si kucing kelaparan. Sementara kami memiliki sisa ikan dan tulang dari nasi bungkus makan siang kamu? Jika tega abaikan saja, tutup pintu rumahmu dan tebalkan kuping agar tidak mendengar suaranya mengeong.

2. Jangan pernah jatuh cinta kepada kucing. Sebaik-baik kucing dia suatu saat pasti kamu akan dikecewakan. Kucing hewan perasa. Saat dia merasa kamu membencinya, dia akan protes dengan muntah dan membuang pup di tempat yang membuatmu kesal setengah mati. Kalau pun kamu kesal, siap-siap kamu akan jatuh cinta lagi, karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. 

3. Antar Ngaji. Dulu saat kami kecil, sering kucing datang entah dari mana. Tahu-tahunya sudah di rumah kami. Karena sering mencuri ikan dan merasa memiliki si kucing, Ibu saya meminta Bapak (bapak penyuka kucing) untuk mengantar tamu kecil kami diantar ngaji. Mengantar ngaji yang saya maksud adalah membawa kucing itu ke pasar atau ke sawah. Dengan harapan di pasar akan ada orang lain yang baik hati akan memberinya makan. Atau jika dia beruntung akan diberikan ikan segar dari orang menjual ikan yang terletak di sudut pasar. Mengapa diantar ke sawah, karena di sawah banyak tikus dan ular. Ini bisa melatih kucing mencari makan di alam liar. Berharap ia akan survive di sana.

4. Beri pesan dengan lembut. Sambil memberi makan, mungkin untuk terakhir kalinya dekatlah dengan kucing yang kamu benci, beri tahu untuk mencari rumah baru. "Cing, maaf, ya! Kami tidak bisa menerimamu di sini, pergilah!. Kamu cari rumah baru. Mereka akan menerima dan menyayangi dan mengurus kamu serta memberimu makan yang enak. Kami yakin di rumahmu yang baru, ada banyak ikan segar dan enak untuk makanmu sepanjang hari. Pergi ya! Maafkan, kami."

Kamu tidak perlu terkejut, walau yang terdengar hanya"Meong" si kucing, si belang atau si kitten yang tidak kamu inginkan akan segera mencari inang yang baru. Bagimana pun kamu tidak berhak menendangnya, apalagi menyiram air panas (saya sedih ada banyak cerita orang mengusir kucing dengan air panas). Kucingnya kesakitan dan kemudian mati. Ingat dosa teman-teman.

5. Jika kamu tidak tegaan dengan semua trik di atas. jadilah kucing yang bertamu ke rumah menjadi hewan peliharaan yang kamu urus dengan baik. Tidak perlu lebay sampai harus bawa tidur, tetapi cukup dengan memberi makan sisa-sisa makan siangmu. Saya yakin kamu akan jatuh cinta dengan makhluk kesayangan Rasulullah ini. 

Teman-teman saya pernah membaca bahwa kucing datang kepada kita pun atas takdir Allah. Qadarullah, pasti sebabnya. Ayo ambil keberkahan dari memelihara kucing. 

Semoga ini membantu teman-teman yang dilema dengan keberadaan kucing liar disekitar  yang membuatmu resah.

Happy life, Love Your life.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun