Mohon tunggu...
Siti Hajar
Siti Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Novelis

Write for education and self healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah Melalui Jalur Prestasi

2 Agustus 2022   10:21 Diperbarui: 2 Agustus 2022   10:30 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi sebagai yang pernah mengikuti proses masuk Perguruan Tinggi melalui jalur undangan serta selama 13 tahun sebagai petugas administrasi di sebuah perguruan tinggi.

Tidak dipungkiri kian hari biaya hidup makin tinggi, termasuk biaya pendidikan. Beruntungnya di Indonesia pemerintah membebaskan biaya pendidikan sejak SD sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Namun, demikian ada biaya-biaya lain yang tetap harus ditanggung orang tua semisal biaya seragam, uang komite dan uang rekreasi lainnya. 

Kemudian saat ini orang-orang sudah mulai berpikir bahwa pendidikan tidak hanya cukup sampai dengan tingkat SMA tetapi setidaknya harus menempuh pendidikan tinggi minimal pendidikan sarjana (S1). Namun, hari ini sedikit orang orang tua yang merasa mampu biayai kuliah anaknya. Daripada kuliah susah-susah, habis waktu, tenaga dan biaya yang sedikit mending setamat SMA langsung mencari kerja. Melanjutkan usaha atau bisnis keluarga menjadi pilihan. Konon lagi saat ini bercita-cita menjadi konten creator, youtuber atau bahkan selebgram adalah alternatif yang dipikirkan oleh millenials saat ini.

Saya ingin menyampaikan yang saya pahami, saat ini bagi adik-adik yang memiliki cita-cita menempuh pendidikan di perguruan tinggi, tetapi kalian sadar tidak punya cukup uang untuk membiayai kuliah. Jangan khawatir saat ini beberapa perguruan tinggi membuka jalur masuk SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Jalur ini dulu dikenal dengan jalur undangan untuk siswa berprestasi. Beasiswa BIDIKMISI adalah salah satunya. Jalur ini jika beruntung kalian akan dibebaskan dari biaya kuliah atau sekarang yang dikenal dengan UKTB (Uang Kuliah Tunggal Berkeadilan). UKTB ini dihitung berdasarkan kemampuan orang tua. Nah, jika kaliah bisa masuk dengan jalur ini, maka berapapun itu jumlahnya kalian tidak perlu pusing lagi dengannya. 

Selain dengan biaya kuliah, kalian juga akan mendapatkan tunjungan bulanan yang dibayar per semester yang nilainya lebih dari cukup untuk membiayai kost-an, jajan, bahan kuliah serta kebutuhan harian lainnya. Beberapa mahasiswa yang saya kenal bisa membelikan oleh-oleh untuk keluarganya saat pulang kampung. 

Proses seleksi melalui jalur prestasi ini dilakukan jauh-jauh hari di sekolah. Oleh karena itu kalian harus menyiapkan diri jauh-jauh hari. Sejak kelas satu SMA tunjukkan bahwa kalian memiliki kemampuan akademis lebih dibandingkan teman-temanmu. Nilai rapor harus selalu meningkat. Grafiknya harus menunjukkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Ini akan menjadi tolak ukur sekolah akan memilih kamu untuk menjadi kandidat mahasiswa yang akan lulus jalur SNMPT saat kamu lulus nanti.

Keinginan dan kemauan yang kuat juga akan menjadi pertimbangan kelulusan. Beberapa sekolah akan mendapat sanksi dari perguruan tinggi yang alumninya yang batal kuliah setelah dinyatakan lulus. Kasus lain yang berakibat sama juga saat mereka berhenti di tengah jalan misalnya berhenti pada semester 4 atau 5, intinya mereka yang menyerah sebelum tamat. Sanksinya dapat berupa pengurangan jumlah quota siswa yang akan diundang di tahun depan atau bahkan tidak mendapat satu orang pun siswa di tahun berikutnya.

Tentu sekolah tidak mau menerima resiko ini. Oleh karena itu buatlah pernyataan secara tersirat kepada pihak sekolah, bahwa kamu benar-benar berminat melanjutkan pendidikan tinggi. Yakinkan pihak sekolah bahwa mereka tidak akan menyesal memilih kamu sebagai perwakilan sekolah penerima Beasiswa BIDIKMISI atau lulus dengan jalur SNMPTN.

Syarat lainnya adalah kalian benar-benar berasal dari keluarga yang tidak mampu, yang ditunjukkan oleh surat keterangan miskin dari Kepala Desa tempat tinggalmu. Selain itu kamu juga harus berhati-hati dengan program studi yang kamu minati. Tidak asal milih, pastikan kalau prodi yang dituju grade sesuai dengan kemampuan kamu. Jangan ambil yang terlalu tinggi jika kamu sadar kemampuanmu biasa saja.

Penulis memiliki pengalaman tentang ini. Dulu sempat mengikuti proses jalur masuk ke perguruan tinggi melalui jalur undangan. Dari 12 orang yang mengikuti seleksi dari sekolah kami, hanya penulis yang tidak lulus karena saat itu memilih program studi pendidikan dokter. Saat itu sedih sekali, tetapi hikmahnya hari ini adalah mungkin kalau penulis sekolah di kedokteran penulis keteter di tengah jalan, karena penulis sadar hanya memiliki kemampuan akademis yang terbatas.

Bagaimana bila jalur ini juga kalian belum beruntung, tetap bersemangat, belajar dan ikut tes dengan jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Jika kalian lulus, nantinya ada banyak beasiswa yang bisa kalian ikut proses seleksinya. Beasiswa yang mensponsori bidang pendidikan misalnya, beasiswa Bank Indonesia (BI), Osaka Gas, PT. Djarum, Baitul Mal, Rumah Zakat, dan lain sebagainya. 

Apa yang dibutuhkan saat kalian meng-apply beasiswa ini, lagi-lagi prestasi yang ditunjukkan dengan nilai. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi akan menentukan prioritas kelayakan penerima biaya pendidikan. Oleh karena itu, penting mempertahankan dan meningkatkan nilai setiap matakuliah kalian ambil. Selain itu memiliki prestasi di luar akademis misalnya di bidang seni, olahraga atau pernah mengikuti pertukaran mahasiswa juga akan menjadi pertimbangan.

Demikian, adik-adik semoga cita-cita kalian tercapai. Tetap bersemangat, Insyaallah ada jalan. Love Your Life. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun