Mohon tunggu...
Siti Hajar
Siti Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Novelis

Write for education and self healing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manfaat Hidup Minimalis

19 Juli 2022   12:10 Diperbarui: 19 Juli 2022   12:14 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arti kata minimalis menurut KBBI adalah berkenaan dengan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk mendapatkan efek atau kesan yang terbaik. Kesan yang terbaik tentu membutuhkan asupan dana yang tidak sedikit, hampir semua orang menyetujui ini, kecuali jika saya salah. 

Hidup minimalis adalah sebuah pilihan yang akhir-akhir ini menjadi tren di seluruh dunia. Hidup minimalis tidak terlepas dari mindset kita untuk memutuskan sesuatu yang penting dan yang tidak penting dalam hidup. Membuat hidup lebih nyaman dengan hidup apa adanya dengan tidak terlalu banyak mengurus hal-hal yang tidak penting. Menghabiskan banyak uang tetapi kita tidak mendapatkan kebahagian yang merupakan tujuan dari hidup kita.

Gaya hidup minimalis dimulai dari memilih bentuk bangunan rumah dengan warna dan ruang-ruang yang ada di dalamnya. Memilih kendaraan sesuai dengan fungsinya, perabotan rumah tangga, pakaian hingga bagaimana memilih waktu dan tujuan tempat berlibut. Semua ini diputuskan dengan baik. menimbang-nimbang untung dan rugi serta kelebihan dan juga kekurangan dari semua pilihan-pilihan tersebut.

Minimalis yang ada dalam bayangan saya awalnya adalah minim budget, hidup serba sederhana dan sangat mungkin dilakoni oleh orang-orang yang duitnya tidak banyak alias orang miskin. Ternyata saya salah. 

Orang-orang yang memilih hidup menimalis adalah orang yang bisa memiliki barang yang diinginkan, tidak peduli harga di barcodenya berapa. Mereka cukup mampu membeli barang dengan harga di atas rata-rata alias mereka yang memiliki status sosial menengah ke atas.

Tidak jarang pilihan barang tertentu untuk kebutuhan kamu minimalis memiliki harga yang fantastis. Tentu saja orang-orang minimalis memilih barang atau sesuatu yang lebih berkualitas, mereka cukup mampu merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan.

Tentu barang-barang yang dipilih terbuat dari barang terbaik. Kebanyakan alasan mereka adalah, lebih baik memilih barang yang berkualitas dengan harga sedikit tinggi dan barang itu tahan lama. 

Daripada membeli barang murah, tetapi memiliki kualitas yang jelek, walhasil sebentar-sebentar harus ganti yang baru. Jika dihitung-hitung, misalnya membeli sepatu yang harganya Rp200.000 tahan hanya 2 bulan, lebih baik membeli sepatu yang harganya Rp1.000.000 tahan kurang lebih setahun setengah. Tentu lebih hemat yang harganya lebih mahal.

Saya memiliki pandangan yang berbeda ketika gaya hidup minimalis ini dilontarkan. Bagi saya ini tantangan yang besar kepada kaum pas-pasan saat hendak ikut tren gaya hidup minimalis. 

Bagaimanapun ketika uang tidak cukup, pilihannya akan jatuh pada harga yang murah dengan menyampingkan kualitasnya. Apakah ini bijak? jawabannya sangat relatif sekali. Hanya saja saya berpikir bahkan dengan barang-barang murahan akan panjang masa pakainya bila barang tersebut dijaga dan dirawat dengan baik. Tergantung kepada individunya. 

Hal ini berlaku bagi pengguna yang tidak menjaga dan merawat barang-barang kepunyaannya, walau dibeli dengan harga mahal, barang tersebut juga tidak akan berumur panjang. 

Inti gaya hidup minimalis menurut saya adalah cukup dengan hanya memiliki sedikit barang dan kemudian menjaga dan merawatnya dengan baik sehingga barang tersebut fungsinya bisa dinikmati lebih lama, terlepas kemudian barang itu mahal atau murah.

Saya lebih tertarik hidup minimalis itu hanya pada benda-benda yang dibutuhkan di rumah. Hindari membeli sesuatu hanya karena benda itu lucu, cantik dan fungsinya sebagai pajangan. Jika keinginan ini tidak bisa dihentikan, dipastikan suatu saat, kamu akan pusing sendiri karena jumlah barang yang tidak penting, makin hari makin menumpuk di rumahmu dan itu menghabiskan banyak tempat. 

Demikian juga dengan pakaian. Berdasarkan pengalaman sejak saya hanya membeli pakaian yang berwarna hitam dan sedikit abu-abu, saya jadi lebih mudah memadu madankan outfit saya. 

Jelas saya hanya memiliki warna gelap, walau kesannya hanya menggunakan pakaian yang itu-itu saja, tetapi ini membuat saya lebih bisa mengelola stres. Tekanan saat harus memilih pakaian yang dibutuhkan untuk kegiatan harian atau ada acara tertentu sudah teratasi.

Untuk acara yang sedikit formal, misalnya untuk acara pernikahan saya tinggal memilih pakaian yang lebih baru dan sedikit ada aksen renda atau pernik. Warnanya tetap hitam, putih atau abu-abu. 

Bagi saya, hikmah yang dapat diambil dari gaya hidup minimalis adalah sebagai berikut:

1. Memiliki barang-barang yang berkualitas tinggi

2. Menekan stres, tidak pusing dengan barang-barang yang tidak penting menumpuk di rumah

3. Membuat rumah lebih luas dan nyaman

4. Membuat hidup lebih bermakna

5. Dapat mengelola keuangan dengan bijak

6. Membuat hidup lebih bermakna bersama keluarga tercinta

7. Memiliki banyak waktu untuk bersantai karena tidak mengurus hal-hal yang tidak penting

Demikian teman-teman semoga ini bermanfaat. 

Salam Sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun