Hayya ...  libur telah usai. Saatnya kini kita kembali ke dunia nyata. Kembali ke rutinitas yang biasanya. Belajar, bekerja seperti seperti sediakala. Libur panjang kali ini sungguh istimewa, setelah dua tahun lebih  kita seperti dikurung oleh aturan serta anjuran tidak pulang kampung dan berkumpul-kumpul. Tahun ini kembali seperti tahun-tahun sebelumnya tradisi mudik dan pulang kampung bisa kita laksanakan. Semua merencanakan pulang kapung dan berlibur kemana suka.
Antusias menikmati lebaran di kampung dan liburan diiringi oleh padatnya lalu lintas darat dan udara. Walau terhitung mahal banyak juga teman-teman yang memilih terbang agar segera tiba di kampung halaman.Â
Tidak heran saat mendekati hari raya kemarin harga tiket pesawat maskapai penerbangan sempat meroket. Penerbangan Jakarta-Banda Aceh sempat menyentuh angka tertinggi Rp 6,5 juta (https://aceh.tribunnews.com/2022/04/21). Bahkan melalui traveloka harga tiket dibandrol harga tertinggi mencapai Rp 9.498.900. Sangat fantastis bukan?Â
Walau pun demikian beberapa orang tidak ingin melewatkan momen bahagia ini. Walau harus merogoh kocek lebih dalam. Â Rasa haru dan bahagia bertemu dengan orang-orang tercinta sudah terpampang di depan mata. Hampir semua merasakan rasakan kegembiraan yang tiada tara.Â
Liburan  dibutuhkan agar saat kembali sudah dengan kondisi yang lebih segar. Namun, tidak jarang setelah kembali dari berlibur tubuh terasa lelah dari sebelumnya. Kondisi keuangan yang juga tidak lebih baik. Rumah yang kembali berantakan dan tumpukan pakaian kotor seakan tidak ada habisnya.Â
Seharusnya kenangan indahnya bersama keluarga masih dinikmati lebih lama. Obrolan yang berkualitas, melakukan kegiatan bersama, memasak (membuat kue, mempersiapkan lontong dan opor ayam), berkunjung ke rumah saudara, sanak famili saling tukar cerita (menceritakan rencana masa depan anak-anak dan pengalaman masa kecil) indah tak terlukiskan. Kenangan-kenangan ini semoga tidak lekas hilang karena rumah berantakan dan tumpukan kain kotor serta tubuh yang cenat-cenut seluruh persendian.
Apakah hanya saya yang merasakan keadaan seperti ini? Saya rasa tidak demikian. Belajar dari liburan panjang lebaran kemarin saya memiliki beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar hati yang bahagia efek berlibur dapat dirasakan lebih lama.Â
Pertama. Sebelum berlibur kamu menyempatkan diri merapikan rumah. Menyapu dan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Bayangkan nanti saat kamu kembali ke rumah, rumah terlihat rapi dan bersih.
Kedua. Memastikan seluruh pakaian kotor sudah tercuci semua, atau sudah diantar ke loundri. Baju-baju sudah dipisahkan sesuai kepemilikan setiap anggota rumah. Sudah tertata rapi di lemari. Tidak ada lagi tumpukan pakaian yang tidak terdeteksi statusnya, kotor, bersih, atau setengah kotor.
Ketiga. Pastikan peralatan listrik sudah tidak terhubung lagi dengan arus listrik. Ini menghindari kekhawatiran saat berada di luar rumah. Tidak sedikit kita dengar rumah terbakar akibat konslet arus listrik yang terjadi saat rumah ditinggal pemiliknya. Na'uzubillah semoga kita Allah jaga dengan hal-hal demikian.
Keempat. Jika anda memiliki tetangga yang baik titip satu kunci serap. Ini menjaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat kita berlibur, ada orang yang bisa menyelamatkan harta benda dan barang-barang berharga di rumah kita.Â