Mohon tunggu...
Suara Hati
Suara Hati Mohon Tunggu... Akuntan - Kasir

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejak Kapan Agama dan Tuhan Menjadi Banyak?

20 Maret 2024   08:24 Diperbarui: 20 Maret 2024   08:42 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

dan tak semua manusia jujur......

kita juga selain dalil kitab...

juga menggunakan dalil akal.....

karena ada kasus pencabulan dengan iming iming surga...akhirnya mau dicabuli

manusia prasejarah dan primitif ternyata meyakini ada Tuhan yang tak nampak yang berkuasa yang menjadikan langit dan bumi pagi dan malam hujan dan musim musim...aktifitas istirahat pernikahan kelahiran kehidupan kematian....manusia hewan tumbuhan yang beranekaragam......

jadi dusta besar klo orang prasejarah dibilang gak kenal Tuhan animisme dinamisme menyembah roh nenek moyang...menyembah berhala..karena hal itu baru saja muncul....dan sebuah kepercayaan baru...dan bid'ah

taurat dan alquran saksi semua itu.....

bahwa adam dan hawa kenal Tuhan...meski gak kenal baca tulis dan patung dan lukisan.....

selain bukti kisah adam hawa dalam taurat dan alquran...anda bisa wawancara kepada suku pedalaman dengan seorang penerjemah....mengenai Siapa Tuhan tertinggi....Tuhan mereka sama dengan anda yaitu Tuhan yang satu...hanya mereka menyebutnya dalam bahasa daerah mereka....tanyakan kepada suku dayak dan suku badui....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun