Mohon tunggu...
Suara Hati
Suara Hati Mohon Tunggu... Akuntan - Kasir

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukti Adanya Tuhan dengan Adanya Fenomena Alam

19 Maret 2024   14:14 Diperbarui: 19 Maret 2024   14:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

kata beberapa orang..Alquran Taurat Injil Zabur itu tidak fakta....ingin yang fakta yaitu adanya langit bumi matahari bulan bintang manusia hewan tumbuhan yang beranekaragam...pernikahan kehidupan kematian....aktifitas istirahat ...pagi malam hujan dan musim musim..itu fakta...yang kita lihat dengar dan rasakan dan buktikan...klo versi Tuhan itu jumlahnya ada 4000 ....ada yang menganut monotheis satu tuhan ...ada yang banyak tuhan/dewa...ada pantheis tuhan bersatu dengan alam... trinitas...kepercayaan kepada roh nenek moyang dan benda mati...ada yang percaya tuhan dan ada yang tidak.....agama jumlahnya 4000 juga.....kitab suci seluruh agama dunia jumlahnya satu perpustakaan lebih...Tuhan adalah suatu yang diperdebatkan....ingin yang fakta yaitu adanya langit bumi matahari bulan bintang manusia hewan tumbuhan yang beranekaragam...pernikahan kehidupan kematian....aktifitas istirahat ...pagi malam hujan dan musim musim....itu fakta yang kita saksikan dengar dan rasakan....itu semua bukti Tuhan ada meski kita tak melihatNya...dan saya yakin satu Tuhan bukan 4000 tuhan

dia Tuhan tidak tampak dan suatu saat diakhirat kita melihatNya

dan manusia itu cuma ada butuhnya saja sama Tuhan...ada maunya saja...

Tuhan dijadikan alat untuk memenuhi kebutuhan manusia...Tuhan tak protes malah Tuhan suka diperlakukan manusia.. demikian......malah Tuhan yang suruh

ya Tuhan berikan kami kebaikan didunia dan kebaikan diakhirat dan hindarkan kami dari siksa api....

semoga rahmat dan berkat dan kasih sayang dan keselamatan dari Tuhan tercurah bagi nabi muhammad dan keluarga beliau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun