Mohon tunggu...
Suara Hati
Suara Hati Mohon Tunggu... Akuntan - Kasir

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Membuat Cerita... Kata Manusia: Kenapa Begini? Kenapa Begitu?

2 Maret 2024   16:49 Diperbarui: 2 Maret 2024   17:04 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa ada laki laki kawin 1,2,3,4 poligami dan mono gami
kenapa ada wanita kawin 1,2,3,4 monoandri dan poliandri
kenapa ada LGBT
kenapa ada aseksual
kenapa ada pernikahan
kenapa ada pelacuran
kenapa ada kawin kontrak

kenapa ada pemerkosaan

kenapa ada orang nikah dan gak nikah...
kenapa ada orang bercerai dan tak bercerai...
kenapa ada pasangan setia dan pasangan selingkuh
kenapa ada yang bernasib mujur dan bernasib malang

kenapa ada kejadian baik dan buruk

kenapa ada anugrah dan bencana

kenapa ada orang baik orang jahat polisi penjahat hakim dan korban kerjatan

kenapa ada peng eksis kejahatan dan pemberantas kejahatan

kenapa ada orang kaya dan miskin

kenapa ada dermawan dan pelit..

kenapa ada kelahiran dan kematian

kenapa ada yang masuk surga dan neraka
islam ada yang seperti itu...non Islam yang seperti itu
jawabnya:Melech Ha Olam/Rabbul Alamin/Tuhan semesta alam...
bukan kemauan mereka sendiri....

Nabi-Nabi (Al-'Anby'):35 - Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

Juga baca (HR. Bukhari, no. 6594 dan Muslim, no. 2643)

Sumber https://rumaysho.com/17128-hadits-arbain-04-mengimani-takdir-dengan-benar.html

sejak mengetahui hadits ini...
saya berkata segala yang terjadi adalah skenario....dan takdir
Tuhan dalang...Manusia(Presiden Pemuka agama muslim dan non muslim....orang baik orang jahat...polisi hakim...dan rakyat adalah wayang)

Tuhan membuat itu semua sebagai cerita semacam film dan sandiwara

cerita yang tidak berakhir dan kematian bukan akhir episode...ada episode akhirat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun