Mohon tunggu...
Muhammad Kasim
Muhammad Kasim Mohon Tunggu... -

Seorang Event Organizer

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Surat Cinta dari Allah

17 Maret 2011   13:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:42 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pagi hari ketika engkau terbangun dari tidurmu, Allah Tuhanmu selalu memperhatikan dan menunggu engkau menyebut namanya atau sekedar mengucap syukur atas anugerah yang telah engkau rasakan, sejak engkau bangun, tidur dan terbangun lagi. Tapi karena kesibukanmu engkau lupa dan Aku Allah Tuhan-Mu pun bisa mengerti akan hal itu.
Setelah mandi pagi, engkau menuju meja makan, lagi - lagi Aku menunggu dan menunggu engkau akan menyebut nama-Ku, tapi itupun tidak engkau lakukan. Dengan tergesa - gesa engkau menuju kendaraan tungganganmu dan menyusuri jalan menuju tempat kerjamu. di situ pun engkau tidak pernah menyebut dan mengingat nama-Ku.
Siang harinya, Aku tetap menunggu sampai engkau menyelesaikan kerjamu, dan waktu makan siangmu pun tiba, Aku berharap kali ini engkau akan mengingat Aku atau sekedar menyebut nama-Ku, engkau memandang keselilingmu dan melihat teman - temanmu yang telah meluangkan sedikit waktunya untuk mengingat dan menyebut nama-Ku, tapi engkau tidak melakukan itu, di wajahmu malah tersirat perasaan malu jika engkau harus berhenti sejenak untuk sekedar menghadapkan wajahmu kepada-Ku. Aku pun mengerti itu dan tetap berharap suatu saat engkau akan kembali mengingat dan menyebut nama-Ku.
Sore hari ketika engkau akan mengakhiri pekerjaanmu dan bersiap meninggalkan kantormu, lagi - lagi Aku berharap bibirmu indahmu yang selalu kau jaga itu, sekali ini saja akan menyebut nama-Ku sebagai tanda syukurmu atas anugerah yang Aku limpahkan kepadamu di hari ini. Lagi - lagi itu pun tidak engkau lakukan. Tapi aku Tuhanmu, akan tetap sayang dan menjagamu di mana pun engkau berada, Aku selalu melihat dan memperhatikanmu dan memenuhi kebutuhanmu. Aku tidak mengharapkan balasan darimu, Aku hanya ingin engkau menyadari itu.
Sesampai di rumah, engkau membuka pintu rumahmu, saat itu Aku berharap engkau bisa menyebut nama-Ku atau sekedar mengucap salam kepada keluargamu yang engkau tinggalkan seharian. Namun engkau pun tidak melakukannya, engkau lansung menuju kamarmu, menyalakan TV dan menonton film kesukaanmu, membuka laptop dan mengutak-atik handphone dan blackberry kesayanganmu. Sampai akhirnya engkau tertidur kembali, namun engkau sama sekali tidak sempat menyebut dan mengingat nama-Ku. Aku Tuhan-mu pun mengerti itu, mungkin engkau capek dan lelah.
Aku Tuhan-mu, tidak akan pernah meninggalkanmu, Aku selalu bersamamu, menjaga dan melingdungimu, memenuhi kebutuhanmu. Lalu apa kekurangan-Ku? Mengapa tidak sedikit pun engkau bisa mensyukuri segala pemberian-Ku itu? Apakah itu masih kurang? Aku Tuhan-Mu maha Pengasih dan Penyayang, Aku tidak akan mencabut pemberianku itu sampai engkau benar - benar kufur dan mengingkari Aku. Aku masih memberimu kesempatan, hingga suatu saat engkau akan sadar dan kembali mengingat dan menyebut nama-Ku.
( Muhammad Kasim)
http://muhkasim.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun