Mohon tunggu...
Kasilda Yosie Apriliana
Kasilda Yosie Apriliana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Konsentrasi Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"You See It, Report It, Be a Citizen Journalism"

19 Maret 2015   23:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan internet sungguh cepat dan aku yakin banget kalian semua pasti setiap harinya menggunakan internet itu entah sekedar untuk mendapatkan informasi atau lain-lainya. Aku juga yakin masing-masing dari kalian ini juga aktif di beberapa jenis sosial media seperti punya blog dan paling banyak adalah twitter. Nah sebenernya kalian sering menggunakan sosial media itu untuk seperti apa sih?  Penggunaan  sosial media untuk mendapatkan informasi ketika anda membutuhkan informasi dan sebagainya. Tapi tau kah anda bahwa kalian pun bisa menjadi seseorang yang menyebarkan informasi dengan memanfaatkan internet dan sosial media yang ada untuk menyebarluaskannya.

Citizen Journalism

Kegiatan penyebaran informasi yang dimaksud tersebut adalah citizen journalism, apakah kalian sudah pernah mendengar ‘nama’ itu sebelumnya? dapat diartikan sebagai kegiatan warga biasa yang bukan wartawan profesional mengumpulkan fakta yang terdapat dilapangan atas sebuah peristiwa, menyusun, menulis dan melaporkan hasil liputannya di media sosial serta fenomenal saat ini. Sebuah aktivitas yang muncul karena adanya peran dari internet juga . merupakan sebuah aktivitas layaknya seseorang yang sedang menulis buku harian, hanya medianya saja memakai internet. citizen journalism merupakan keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu. Seseorang tanpa memandang latar belakang pendidikan, keahlian dapat merencanakan, menggali, mencari, mengolah, melaporkan informasi (tulisan, gambar, foto, tuturan,video) kepada orang lain. Sehingga setiap orang bisa menjadi wartawan. Informasi tersebut dapat diambil dari lingkungan sekitar, dari masalah tentang adanya bencana alam, masalah kriminalitas, ataupun keadaan darurat yang didukung dengan sebuah teks, gambar, audio, video.

Berawal dari Blog

Contoh kegiatan citizen journalism yaitu ketika bencana tsunami Aceh, gambar bergerak paling hidup dari peristiwa tsunami tersebut adalah hasil rekaman Cut Putri yang menggunakan handycam. Stasiun televisi MetroTV menyiarkan rekaman tersebut berulang-ulang kali sbg bentuk penggambaran dasyatnya tsunami waktu itu. Baru pada tahun 2004, ketika hasil rekaman Cut Putri perihal detik-detik ketika tsunami 26 Desember 2004 ditayangkan MetroTv dua hari setelah itu (tsunami), barulah pada ketika itu media dan juga public tanah air ramai memperbincangkan tentang citizen journalism. Di media massa elektronik tidak hanya i witness di MetroTv, tetapi juga SCTV dan AntV yang menyediakan program khusus untuk itu, sementara di media massa surat kabar, Kompas mempopulerkan Kompasiana.

Rekaman Cut Putri, perempuan berdarah Aceh, yang pada ketika tsunami terjadi masih kuliah di Bandung menjadi tonggak sejarah penting perihal perkembangan citizen journalism di tanah Air. Hasil rekamannya tidak hanya menyentakkan kesadaran publik tanah air dan dunia perihal dasyatnya peristiwa tsunami Aceh, tetapi juga menyadarkan kita semua bahwa warga masyarakat pun berperan penting dalam menyebarkan berita dan informasi yang penting dan akurat.

Salah pendukung yang utama yang berkaitan denagn proses penyebaran informasi adalah blog. Tren citizen journalism (jurnalisme warga) saat ini sedang digemari para pekerja media dan juga masyarakat biasa. Karena hanya dengan memiliki akun sebuah blog masyarakat biasa pun bisa memberikan informasi kepada seluruh masyarakat pengguna internet, apalagi untuk memiliki sebuah blog sama sekali tidak dikenakan biaya.

Bagi kalian yang mempunyai blog, bisa memanfaatkan blog sebagai media penyebaran informasi atau bisa juga menggunakan twitter. Namun disarankan untuk menggunakan blog karena tulisan yang dapat ditampilkan lebih banyak dan lebih mendalam, dibandingkan twitter yang terbatas hanya 140 karakter per sekali tweet. Twitter juga masih bisa digunakan sebagai media penyampaian informasi yang lebih cepat dibandingkan blog yang perlu waktu untuk menulis lebih banyak karakter dan disisipkan video atau foto bahkan rekaman suara yang menggambarkan situasi atau kejadian tersebut.

Warga sebagai Penyebar Informasi


1426809445741853525
1426809445741853525

Nah, sebenarnya darimana sih memulai citizen journalism itu? Yang dibutuhkan adalah curiosity dan skeptic. Curiosity yaitu keingintahuan yang tinggi terhadap segala hal, fakta maupun peristiwa. Skeptic sikap ragu atas fakta maupun peristiwa yang etrjadi, anda tidak boleh percaya begitu saja atas terjadinya sesuatu. Informasi yang anda sampaikan perlu dimasukkan unsur 5W+1H (what, who, where, when,why, how)

Perkembangan Citizen Journalism bermula pada era 1980-an di Amerika Serikat, ketika munculnya kecenderungan bahwa jurnalisme dan kegiatan peliputan berita dan informasi bukan lagi hanya menjadi tugas para wartawan professional, tetapi juga merupakan tindakan dan kegiatan warga masyarakat secara umum dan luas. Lalu citizen journalism ini semakin berkembang ke berbagai negara belahan dunia termasuk Indonesia, seiring perkembangan media teknologi komunikasi dan informasi.

Ketika teknologi kian berkembang tak heran bila para citizen journalism memanfaatkan media online sebagai salah satu cara untuk memposting, meng-upload gambar dan video dari apa yang mereka dapatkan di lapangan dimana berita yang disajikan terkadang luput oleh media massa pada umumnya. Begitu banyaknya berita baru setiap harinya membuat para citizen journalism harus menyaring informasi berita mana yang layak dimuat dan berita mana yang tidak layak untuk dimuat. Disinilah citizen journalism berperan sebagai pengisi kekosongan tersebut.

Selain itu citizen journalism juga digunakan sebagai wadah publik untuk berpartisipasi dalam menyebarkan berita dan informasi yang terkait dalam kehidupan yang ada di sekeliling kita dimana setiap orang memiliki hak untuk memberikan kritik, informasi, opini dan saran dengan bebas tanpa harus takut terjerat hukum. Terkadang citizen journalism mampu menyajikan berita lokal yang jarang diliput oleh media massa.

Mereka memiliki kebebasan dalam mengemukakan laporan dan pendapatnya secara gamblang di media online. Fenomena maraknya citizen journalism mulai berkembang di Indonesia dengan ditandai kemunculan berbagai media online, temasuk blog-blog. Melalui media online orang-orang tanpa latarbelakang jurnalistik dapat secara kritis menulis dan tulisannya tersebut dapat dibaca oleh seluruh orang di berbagai belahan dunia.

Referensi :

Setiati, Eni. 2005 . Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta : Penerbit Andi

Nugraha,Pepih . 2012 . Citizen Journalism : Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman . Jakarta : Kompas Gramedia

Nurrudin . 2009 . Jurnalisme Masa Kini . Jakarta : RajaGrafindo Persada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun