Mohon tunggu...
Kasihyaa
Kasihyaa Mohon Tunggu... Guru - Guru

suka mengetik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Tinggi bagi Perempuan

15 April 2023   11:19 Diperbarui: 15 April 2024   20:18 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada kenyataannya memang pendidikan agama sangatlah penting untuk kehidupan kita diakhirat kelak, namun kita juga harus memiliki ilmu didunia untuk menuju akhirat tersebut. 

Satu tugas mutlak perempuan pada nantinya akan memiliki anak dan membesarkannnya. Dalam hal ini tugas ibu bukan hanya didapur tetapi mendidik anaknya  karena perempuan merupakan pembawa peradaban, dalam rahim perempuan akan lahir generasi-generasi yang gemilang apabila ibunya cerdas dan berpendidikan. 

Sebagai seorang ibu adalah sekolah pertama anaknya, ia harus memiliki banyak pengetahuan. Dengan memberikan perempuan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, mereka akan memiliki kekayaan pengetahuan yang akan mendukung generasi mendatang. Karena ibu yang cerdas melahirkan anak yang cerdas. Juga diyakini bahwa orang tidak melihat pria dan wanita dalam mengejar pengetahuan. Karena kedudukan umat Islam di dunia tidak pernah membeda-bedakan laki-laki dan perempuan, dan Islam tidak membeda-bedakan dalam menuntut ilmu.(M. As’ad 2011: 95) Karena Islam memberikan status yang mulia kepada orang yang menuntut ilmu, tanpa memandang jenis kelamin.

Fator yang selanjutnya adalah ekonomi, banyak perempuan yang memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya atau untuk membantu suaminya bahkan untuk menyenangkan dirinya. Sesungguhnya peran seorang perempuan adalah sebagai pembentuk watak atau pendidik dan juga sebagai pembawa peradaban baru didalam rahimnya bukan berarti tidak mempunyai peranan yang lainnya, atau bahkan tidak boleh menjadi wanita karir (bekerja). 

Jika kita kembali pada ajaran Islam, di masa Nabi Muhammad saw, tidak sedikit seorang perempuan yang memilih untuk bekerja dalam berbagai bidang, dan pekerjaan tersebut sama sekali tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menjadi istri, ibu bahkan pendidik bagi anak-anaknya. Dan sejatinya perempuan itu mempunyai hak dalam menentukan jalan hidupnya dengan tidak menyalahi kodratnya sebagai perempuan. 

jika kelak memang seorang perempuan tidak diperbolehkan untuk bekerja, maka ilmu yang mereka dapat dibangku kuliah tidaklah sia-sia karena kodrat mereka sebagai ibu dan pendidik untuk anak-anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun