Meskipun berasal dari satu komunitas yang sama, Baduy Dalam dan Baduy Luar memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Baduy Dalam sangat tertutup dari pengaruh luar dan memegang teguh adat istiadat yang ketat. Mereka tidak menerima pengaruh teknologi modern sama sekali, termasuk larangan untuk menggunakan alat elektronik, kendaraan, maupun alat berbahan logam. Mereka hanya hidup dengan apa yang disediakan oleh alam, dan bertani secara tradisional menjadi salah satu mata pencaharian utama.
Sementara itu, Baduy Luar lebih terbuka terhadap dunia luar. Mereka masih memegang adat istiadat Baduy, namun sudah mulai menerima beberapa pengaruh dari modernitas. Mereka juga lebih sering berinteraksi dengan masyarakat luar, baik untuk berdagang maupun dalam kegiatan sosial lainnya. Suku Baduy Luar sering terlihat di wilayah perkotaan, terutama Jabodetabek, menjual madu, kerajinan tangan, dan hasil bumi lainnya.
Kehidupan Bersahaja Tanpa Teknologi
Suku Baduy memilih untuk hidup tanpa menyentuh teknologi modern, termasuk listrik dan alat komunikasi. Bagi mereka, menjaga keseimbangan alam adalah prioritas utama, dan penggunaan teknologi dianggap dapat mengganggu keharmonisan tersebut. Mereka percaya bahwa kehidupan yang terlalu tergantung pada teknologi dapat menjauhkan manusia dari alam dan nilai-nilai spiritual.
Pertanian adalah sumber penghidupan utama bagi Suku Baduy. Mereka mempraktikkan sistem huma, yaitu bercocok tanam dengan cara tradisional di ladang yang dibuka di tengah hutan. Mereka menanam padi untuk keperluan sehari-hari dan sangat menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Salah satu prinsip yang dipegang erat adalah tidak merusak hutan secara sembarangan, karena hutan dianggap sebagai sumber kehidupan yang harus dilestarikan.
Â
Larangan dan Tradisi
Banyak aturan adat yang diterapkan di komunitas Suku Baduy. Salah satu larangan utama adalah tidak diperbolehkannya orang luar untuk menginap di Baduy Dalam. Pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan Suku Baduy hanya diperbolehkan mengunjungi Baduy Luar. Meskipun demikian, mereka tetap menjaga keramahtamahan kepada para tamu yang datang dengan niat baik.
Selain itu, ada beberapa peraturan lainnya, seperti larangan untuk menggunakan alat-alat logam di wilayah Baduy Dalam, larangan membuka lahan baru tanpa izin adat, dan kewajiban menjaga kebersihan lingkungan. Setiap pelanggaran terhadap aturan adat ini dapat dikenakan sanksi dari pemimpin adat yang disebut puun.
Keterbukaan Terhadap Dunia Luar