Nama CGP : Kaseri, S.Pd., M.M.
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Jombang, Kab. Jombang
Modul : 2.2.a.4.
Materi : Tabel 2b.1 Eksplorasi Konsep
2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2
A. Latar Belakang (page 1)
Menurut Noble and McGrath (2016), well-being murid yang optimal adalah keadaan emosional yang berkelanjutan (relatif stabil) yang ditandai dengan: sikap dan suasana hati positif. Relasi positif dengan murid dan guru, optimalisasi diri, resiliensi, dan tingkat kepuasan diri yang tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar mereka di sekolah.
B. Definisi PSE (page 2)
PSE atau Pembelajaran Sosial dan Emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah menerapkan dan memperoleh pengetahuan, sikap positif dan keterampilan tentang aspek sosial dan emosional agar dapat menguasai (1) kesadaran diri, (2) pengelolaan diri, (3) kesadaran sosial, (4) keterampilan berelasi, dan (5) pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
B.2. Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) (page 3)
Lima Kompetensi Sosial dan Emosional yang telah kita bahas berhubungan erat dengan 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila. Murid-murid yang berkarakter, disiplin, jujur, peduli, santun, responsif, proaktif, dapat diperoleh dengan menjalankan pembelajaran 5 KSE. Untuk mendorong anak untuk memiliki rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan humaniora
Tugas 2b.1 (page 4)
Jawaban Tabel B.2b. Kegiatan Kompetensi Sosial Emosional: BUKA
C. Mindfulness (Kesadaran Penuh) sebagai dasar penguatan 5 KSE (page 5)
Melatih perhatian murid-murid sebagai kelanjutan dari Pembelajaran Sosial dan Emosional, sangatlah penting!
D. Implementasi PSE di kelas dan sekolah (page 6)
Empat indikator PSE atau pembelajaran sosial dan emosional yang berkaitan dengan kelas dan sekolah, adalah Pengajaran Eksplisit Integrasi (PEI) dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah. Penguatan pembelajaran sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah
D.1. Pengajaran Eksplisit atau PE (page 7)
Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional dengan pengajaran eksplisit memastikan murid memiliki kesempatan konsisten untuk menumbuhkan, melatih, dan berefleksi tentang kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan terbuka dengan keragaman budaya
Refleksi D.1a. Kesadaran diri (page 8)
A. Sebelumnya saya berpikir Sebelumnya saya berpikir bahwa pembelajaran tentang sosial dan emosional diri, tidak bisa diterapkan di kegiatan pembelajaran di kelas. Ternyata saya salah, pembelajaran tentang sosial dan emosional diri bisa diterapkan di pembelajaran kelas. Saya bisa melakukan teknik pembelajaran tentang praktik kesadaran penuh dengan Doscovery Learning, Game, dan proyek B. Ide pembelajaran baru Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: a. Melakukan praktik kesadaran penuh dengan Doscovery Learning, Game, dan proyek b. Memberikan kebebasan pada murid untuk menyelesaikan proyek dengan produk yang bervariasi
Refleksi D.1b. Manajemen diri (page 9)
Sebelumnya saya berfikir bahwa pengendalian emosi dapat dilakukan hanya oleh diri sendiri, ternyata pengendalian emosi dapat dilatih melalui kegiatan pembelajaran dengan kesadaran penuh sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologi dan kompetensi akademik. 2. Setelah saya membaca contoh RPP management diri saya akan mengajak murid-murid untuk bermain peran yang melibatkan emosi tinggi lalu bersama-sama mengidentifiksi dampak emosi tersebut dan langkah menghadapi masalah yang sering ditemui murid.
Refleksi D.1c. Kesadaran Sosial (page 10)
Sebelumnya saya berfikir kesadaran sosial tercipta dari lingkungan keluarga, dalam membentuk pribadi yang memiliki empati terhadap sesama atau tidak. Ternyata melalui interaksi dalam kegiatan pembelajaran, kesadaran sosial dapat ditumbuhkembangkan dalam diri murid. Saya akan menerapkan ide pembelajaran baru yaitu meminta setiap siswa menuliskan cerita pengelaman yang membuat merasa senang, merasa takut, mereka merasa sedih, kemudian menempelkan pada papan tulis. Selanjutnya saya meminta siswa untuk melakukan Window shoping untuk membaca cerita dari temannya, dan menuliskan respon yang murid berikan dari cerita yang dibaca. Lalu didiskusikan dalam kelas untuk membahas bersama.
Refleksi D.1d. Keterampilan Berelasi (page 11)
1. Sebelumnya saya berfikir bahwa keterampilan berelasi hanya bekerja sama dengan orang lain, ternyata tetap bersama orang yang sering mengecewakan juga bagian dari keterampilan berelasi. Hal ini perlu diajarkan kepada murid karena dalam kehidupan mereka akan sering bertemu dengan banyak orang kadang mengecewakan. Karenanya murid perlu diajarkan mengelola emosi untuk menumbuhkan keterampilan berelasi. 2. Pembelajaran menarik yang akan saya terapkan di kelas adalah memberikan konflik kepada siswa tentang kekecewaan berelasi, memainkan peran secara berkelompok, lalu berdiskusi untuk mencari solusi.
Refleksi D.1e. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: (page 12)
1. Sebelumnya saya berpikir bahwa murid sulit membuat keputusan yang bertanggung jawab, ternyata dengan pembiasaan yang diberikan di kelas dapat mengajarkan mereka mengambil keputusan bertanggung jawab. 2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan adalah merancang pembelajaran dan melaksanakannya untuk menumbuhkan pembiasaan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab seperti penentuan pengurus kelas
D.2. Integrasi dalam Praktek Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik (page 13)
Setelah belajar materi di atas, saya belajar cara menyusun RPP yang menggambarkan integrasi KSE dalam 3 bagian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yaitu pembukaan yang hangat, kegiatan inti yang melibatkan, penutupan optimistik. Contoh RPP di atas akan saya jadikan referensi dalam penyusun RPP pembelajaran di kelas.
Refleksi D.2 (page 14)
1. Sebelumnya saya berpikir bahwa KSE merupakan bagian yang terpisah dalam pembelajaran dan hanya bisa diterapkan pada muatan PKn dan Pendidikan Agama. Melalui contoh RPP di atas, KSE dapat diterapka pada semua pelajaran. 2. Ide pembelajaran yang akan saya lakukan adalah menyusun RPP yang memuat pengembangan KSE pada muatan pelajaran Matematika
D.3. Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah (page 15)
1. Sebelumnya saya berpikir bahwa KSE hanya berhubungan dengan beberhasilan belajar murid, Ternyata KSE juga dapat diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran. KSE juga menimbulkan wellbeing untuk menumbuhkan kesejahteraan psikologi murid dalam melaksanakan proses pembelajaran. 2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan di kelas adalah mengkolaborasikan perangkat pembelajaran dengan KSE agar menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menumbukkan kesejahteraan psikologi murid dengan baik. 3. Yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah penerapannya di dalam proses pembelajaran.
D.4. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Sekolah (page 16)
Pembelajaran Sosial dan Emosional dapat dilakukan kepada sua warga sekolah secara kolaboratif. Dengan memanfaatkan aspek sosial dan emosional akan membantu warga sekolah dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif. Meningkatan pembelajaran sosial dan emosional bagi guru dengan kompetensi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, dan membuat keputusan bertanggung jawab
Refleksi D.4a (page 17)
Bentuk penguatan KSE pada diri saya adalah belajar dan menjadi teladan. Karena dengan teladan murid mudah belajar, tendang kemandirian, empati, kolaborasi, sehingga menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Refleksi D.4b (page 18)
Penguatan kompetensi yang penting bagi rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah adalah KOLABORASI, sebab dengan kolaborasi dapat membangun empati dan relasi dalam mengambil sebuah keputusan yang bertangungjawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H