BANYAK ANAK BANYAK REJEKI
Childfree adalah pilihan bagi pasangan baru yang memutuskan untuk menikah. Tetapi di setiap keputusan pasti ada plus minusnya. Secara syariat, memiliki anak bukan merupakan kewajiban bagi setiap orang yang menikah, tetapi kebanyakan kaum muslimin, menikah untuk memperbanyak anak. Berikut ini, barangkali bisa dipakai sebagai pertimbangan sebelum memutuskan Childfree.
Tujuan Menikah
Pernikahan, menurut syari'at Islam adalah melaksanakan suatu akad untuk menghalalkan pergaulan laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya, menjalin suatu ikatan antara laki-laki dan perempuan dalam rangka membentuk keluarga yang diridhai oleh Allah SWT.
Adapan tujuan mnikah menurut ajaran Islam ialah memperoleh ketenangan dalam menjalani kehidupan, memenuhi naluri manusia, membentengi akhlak, agar ibadah kepada Allah semakin meningkat, dan memperoleh keturunan yang shaleh.
Biasanya, setiap acara pernikahan, tamu yang datang selalu memberikan doa ke pengantin agar bahagia, sakinah mawaddah warohmah. Tidak ketinggalan doa lain, semoga dikaruniakan banyak anak, banyak keturunan.
Anak adalah Permata
Memiliki anak merupakan kebahagian tak ternilai. Pasangan suami istri yang sudah menikah beberapa tahun dan belum punya anak, akan gelisah dan resah. Segala upaya akan dilakukan untuk mendapatkan keturunan. Terapi medik, non medik, dan minta doa banyak orang akan dilakukan agar memiliki anak.
Anak bisa ajadi menjadi sumber kebahagiaan, sebagai penerus garis keturunan, menjadi alasan bertahan hidup, membantu mengelola keuangan, meningkatkan berbagai kemampuan, sumber pelukan dan cinta kasih, sarana belajar melalui tantangan baru, sebagai teman baru. Dan paling penting meraka menjadi investasi akhirat yang tak ternilai.
Bahkan, kalau kita membaca sejarah nabiyulloh Ibrahim AS, yang belum juga dikarunai anak sampai usia senja. Beliau tidak pernah putus asa untuk terus bersoa dan memohon diberikan anak. Doa Nabi Ibrahim AS tertulis dalan Al quran surah As Saffat ayat 100
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang sholeh."
Dan juga dalam Surah Ibrahim ayat 35 dan 40
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Artinya: "...Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
Filosofi Jawa "Banyak Anak Banyak Rejeki" sepertinya tepat menjadi pertimbangan seseorang memutuskan untuk Childfee atau tidak. Anak adalah permata hati.
Masa Tua
Saat memasuki masa tua dan meninggal, hanya ada 3 amalan yang bisa tetap diterima ketika kita meninggal. Hadits masyhur yang menyebutkan 3 amalan yang masih diterima oleh seseorang walaupun telah meninggal. Bunyi haditsnya seperti ini:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.
Belum lagi saat tua, kita pasti butuh kehadiran anak untuk mendampingi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H