Mohon tunggu...
Kaseri
Kaseri Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Jombang

Saya adalah seorang yang ingin selalu berubah dan berkembang lebih baik. Di setiap kesempatan, saya selalu berupaya mengambil peran maksimal. Pengalaman Terindah, saat terpilih dan menjadi duta di ajang "Indonesian Youth Leadership Programme" di Washingthon DC, United State of America (USA)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 1.1.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 1.1 - Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

21 November 2022   20:00 Diperbarui: 21 November 2022   20:10 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan yang utama adalah pendidikan mampu membuat anak memiliki budi pekerti yang baik. 'Budi pekerti' atau 'watak' diartikan sebagai bulatnya tekad jiwa manusia. Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti akan senantiasa memikirkan dan merasakan serta memakai timbangan, ukuran, dan dasar-dasar yang pasti dan tetap. Watak atau budi pekerti bersifat tetap dan pasti pada setiap manusia, sehingga kita dengan mudah dapat membedakan orang yang satu dengan yang lainnya. Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Melalui pendidikan, kita semua berharap bahwa anak-anak kita nantinya dapat tumbuh menjadi sebaik-baiknya manusia yang memiliki adab dan berbudi pekerti yang baik sehingga mereka dapat menggapai kesempurnaan hidup, keselamatan yang setinggi-tingginya dan kebahagian secara pribadi maupun sebagi anggota masyarakat.

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Agar mencerminkan Ki Hadjar Dewantara, beberapa hal yang coba saya lakukan adalah sebagai berikut:

Pertama, mengubah mindset bahwa anak itu tidaklah selembar kertas kosong yang tidak tahu apa-apa, tetapi saya percaya bahwa setiap anak yang lahir itu sudah lengkap dengan potensinya masing-masing, meskipun belum tampak. Sehingga saya harus memnberikan pengajaran dan pendidikan mampu menggali potensi anak secara optimal untuk tumbuh kembangnya anak

Kedua, mengupayakan pembelajaran yang berpusat dan berpihak pada anak. Memberikan anak-anak ruang, kesempatan, dan fasilitas seluas-luasnya agar mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Saya sebagai pendidik, menempatkan diri sebagai pamong dan fasilitator yang menuntun anak agar mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Ketiga, memberikan teladan yang baik seperti akronim Guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru. Menciptakan pembelajaran yang mengutamakan budi pekerti. Guru tidak hanya menuntut kemampuan kognitif saja tetapi juga menuntun sesuai kodrat siswa. Sesuai semboyan Ki Hadjar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, dari atas saya bisa memberikan teladan bagi setiap anak didik saya, Ing Madyo Mangun Karso di tengah saya bisa jadi teman yang memberikan semangat, serta Tut Wuri Handayani dari belakang saya bisa memberikan dorongan moral serta semangat belajar.

Keempat, menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sejalan dengan kodrat anak yang senang bermain dan merdeka

Guru Penggerak - Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun