Kekalahan Trump secara tak langsung mengukuhkan kemenangan BLM atas white supremacies. Tapi sepertinya pertarungan antara dua kubu ini masih panjang, bahkan mungkin tidak pernah selesai. Isu rasis setiap saat bisa menjadi bola api liar. Memercik kemana-mana.
Mungkin ada pihak atau kelompok yang menganggap ini saat yang tepat untuk meminta pertanggungjawaban institusi terbesar kulit putih, Kerajaan Inggris. Pertanggungjawaban atas penindasan selama masa kolonial.
Munculah wawancara Harry dan istrinya, Megan Markle. Mereka terang-terangan menyebut kerajaan Inggris rasis, meski tanpa menyebut nama. Muncul pro dan kontra. Warga Amerika yang baru saja dipimpin kembali oleh kelompok liberal seolah mendukung Megan, meski banyak yang tidak peduli atau bahkan mendukung kerajaan. Dari Floyd, lalu Megan, kemudian entah apa lagi. Masalah rasis masih akan panjang.
Ini menjadi pelajaran buat kita, bangsa Indonesia. Sekali kita memulai pertikaian antara kita sendiri, kita akan kesulitan berdamai kembali. Jangan terus memaksakan diri untuk membenci (ras, agama, suku) orang lain. Jika Anda menjadi hebat dan jago dalam hal itu (membenci), Anda tidak bisa akan berhenti membenci.
Selagi kita masih bisa bernapas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H