Mohon tunggu...
kartosar
kartosar Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi istimewa itu membebani

Menulis untuk menjaga kewarasan - Menulis untuk melatih otak - Menulis untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gajah Tangkahan Memaafkan Manusia

17 Maret 2021   21:06 Diperbarui: 17 Maret 2021   21:11 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bang Jack dan teman-teman pun "mengajak" monyet dan gajah berkomunikasi. Ngobrol lah sesama penghuni alam. "Gajah, monyet, tolong jangan rusak tanaman kami. Kami butuh makan. Kami juga tidak akan merusak tempat kalian mencari makan." Begitu kira-kira permintaan mereka. Hingga panen, tak ada tanaman yang rusak terinjak gajah atau atau dicuri monyet. Tak jauh dari ladang mereka tampak bekas injakan kaki-kaki gajah.

Manusia meminta bantuan satwa kesannya konyol. Tapi kalau kita tarik ke zaman nenek moyang, di masa manusia masih sebagai pengumpul dan pengembara, berkomunikasi dengan satwa dan makhluk lain penghuni alam adalah hal biasa. Manusia zaman dulu hidup berdampingan dengan makhluk lain. Mereka sudah terbiasa berbicara dengan satwa, flora, bahkan batu. Juga dengan makhluk-makhluk tak berwujud lain seperti peri, setan atau hantu.

Tangkahan dulu adalah kawasan ilegal logging alias pengambilan isi hutan secara liar. Bisa dibayangkan betapa terancam dan menderitanya satwa-satwa di masa itu. Gajah sering menjadi korban. Gajah adalah satwa yang hidup berkelompok. Jika gajah kesepian, atau jalan sendirian, ia berarti sangat menderita. Ia sangat berbahaya.

Manusia harus bersyukur. Di Tangkahan, gajah masih mendengar. Gajah mau memaafkan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun