Kembali ke alumnus yang menikah lagi. Mungkin salah satu tujuannya karena dia ingin bebas. Lho? Dia ingin bebas memutuskan untuk bercerai, lalu menikah lagi. Dia bebas bilang "cukup sampai di sini" pada istrinya, lalu mengajak "mengarungi rumah tangga" dengan calon istrinya. Kebebasan seperti ini mungkin membuatnya tumbuh sebagai manusia, membuatnya terus memutar otak.
Elon Musk melewati babak kawin cerai dan tak memiliki hubungan yang baik dengan anak-anaknya. Kita tahu kehebatan Elon dan sumbangsihnya untuk dunia. Banyak pemimpin hebat berasal dari hubungan pernikahan yang tak ideal. Barack Obama jarang sekali bertemu bapaknya. Kita tahu betapa hebatnya Obama berpidato tentang kehidupan sosial dan keluarga.
Sebuah keluarga yang harmonis, keluarga yang nyaman untuk orang tua dan anak-anak, tanpa kita sadari adalah sebuah comfort zone. Orang yang berada di dunia kenyamanan tidak akan berusaha keras meraih sesuatu yang luar biasa, apalagi mengubah dunia. Orang yang berada di zona nyaman sulit tumbuh dan hanya  menjadi orang biasa, orang kebanyakan. Tidak masalah, asal Anda tidak bermimpi mengubah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H