Lembaga survei menentukan sampel dengan metodologi tertentu, yg harus sebangun dengan kondisi pemilih pada saat itu. Dari sisi lokasi dan demografis, serta jumlah.
Polling Twitter bermasalah di sisi sampel, karena tidak mencerminkan kondisi demografis, lokasi dan jumlah tertentu yang mencerminkan pemilih sesungguhnya.
Menjelang pencoblosan banyak pihak yang menyebarkan opini dengan menggunakan hasil Twitter polling sebagai bahan kampanye di masa tenang. Sah-sah aja sih... Tapi ya gak akurat dijadikan rujukan
Semoga pencerahan ini membantu Anda dalam mengambil keputusan penting untuk 5 tahun pemimpin di wilayah Anda masing-masing
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H