Sekuel  kedua Antman yang dinanti akhirnya nongol, mempermainkan dunia menjadi  kecil dan besar memang layak menjadi hiburan menawan. Kisahnya sendiri  tetap meneruskan film pertama nya tanpa gangguan pasca aksi Captain  America dan para Avengers.
The Story
Kisah  dimulai ketika Scoott yang kena tahanan rumah dan diawasi ketat FBI,  mulai bermimpi memasuki dunia quantum lagi, lalu bertemu Istri Hank Pym  dan Hope kecil.
Setelah  mengontak Hank, Scott pun di culik untuk membantu usaha Hank dan Hope  menyelamatkan Janet, Istri Hank yang diyakini masih hidup di dunia  Quantum.
Hope  menemui Sony Burch, pengusaha teknologi tinggi guna membeli komponen  pembuatan Terowongan Quantum yang sedang dibangun Hank di Lab nya.
Apes nya,  Burch tahu rencana Hope karena menurutnya masa depan bukan di tangan  Crypto Currecy tapi Teknologi Quantum sehingga Burch mengincar teknologi  tersebut. Hope pun memakai kostum the Wasp untuk mendapatkan komponen  dari tangan Burch.
Tiba tiba  the Wasp diserang sosok misterius memakai kostum ala thermoptic  camuflase tapi bisa nembus dinding. Scott datang membantu memakai kostum  Antman terbaru nya, namun Sosok misterius ini berhasil mengambil Lab  dari tangan Hank.
Hank lalu  meminta bantuan Bill Foster, mantan partner nya di SHIELD. Dari nya Lab  ternyata bisa dilacak melalui teknologi yang ada di kostum lama Antman.  Singkat cerita, sosok misterius tadi adalah wanita bernama Ava, anak  Star Eliot, pencipta terowongan Quantum.
Ava  menjadi tembus pandang dan tak terlihat karena mengidap Selekrobium  Molekul, kehilangan sebagian raga nya karena ledakan Quantum yang  membuat Orangtua nya tewas. Ava memakai Kostum khusus yang agar dapat  mengontrol kemampuan nya. Scott yang terhubung dengan Janet menjadi  kunci menentukan lokasi dimana Janet berada.
Pertarungan  memperebutkan Lab terowongan Quantum pun dimulai. Antman, the wasp,  hank dan Xcon vs Ava yang mengincar Terowongan Quantum untuk  mengembalikan kondisi nya, vs Sonny Burch plus pihak FBI.
Conclusion
Seperti  biasa, dengan teknologinya Hank Pym bisa mengoleksi banyak mobil dalam  saku nya. Pilih yang dibutuhkan, letakkan di jalan lalu wussh resize ke  ukuran normal nya. Jadi teringat teknologi capsule nya Burma di Dragon  Ball.
Begitu  juga dengan Gedung Laboratorium nya, dikecilin jadi Koper, bisa mobile  kemana saja.. ,Adegan Battle nya pun tak kalah seru.. Penonton dibawa  ngayal sampai liur netes mengharapkan punya teknologi ala Pym, dunia  dalam genggaman rasanya.