[caption caption="Military-Today.com"][/caption]Kesabaran dan Kejengkelan Jepang akhirnya menemui batasannya setelah permintaan Jepang untuk segera memiliki armada Pesawat Tempur F-22 Raptor tak kunjung membuahkan harapan. Amerika Serikat tetap bersikukuh bahwa F-22 adalah senjata sekaligus rahasia tertinggi militer Amerika yang tidak akan dibagi kesiapapun juga, termasuk sekutu terdekatnya bahkan Israel sekalipun.
Kebangkitan Tentara Pembebasan Tiongkok yang disupport oleh kemajuan dashyat perekenomian China membuat militer negara Panda bertindak super agresif, dan siap menantang hegemoni Armada ke 7 Amerika yang sejak Perang Dingin berkuasa atas keamanan wilayah Pasifik. Kebangkitan Militer Tiongkok khususnya Angkatan Lautnya semakin membuat tetangganya resah gelisah, dan semakin resah ketika Tiongkok resmi memiliki Kapal Induk Liaoning , Pesawat Siluman J-20 dan sejumlah modernisasi Persenjataan strategis Lain nya.
Sebuah berkah atau ancaman, keagresifitas militer Tiongkok justru menjadi semacam kunci gembok yang memaksa Jepang untuk segera merevisi ulang kekuatan Militernya. Jepang yang pasca takluk dari Sekutu, sangat dikebiri kekuatan Militernya. Tidak lagi menggunakan nama Imperial Army namun menggunakan nama yang lebih “santun”, Pasukan Beladiri Jepang (JSDF), terikat banyak perjanjiang yang salah satunya melarang Jepang mengekspor senjata dan membuat senjata strategis seperti Rudal balistik, Nuklir dan sejenisnya. Konflik Laut China Selatan dan Perebutan Kepulauan Senkaku (Jepang) atau Diayoutai (Tiongkok) semakin membuka mata militer Jepang untuk lekas mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan terburuk.
Kebangkitan Militer Jepang
Meski diiringi rasa gelisah para tetangganya, Jepang yang punya masa lalu kelam sebagai Negara dengan Agresor masa Perang Dunia 2 tetap bergerak maju untuk meningkatkan persenjataan dalam negerinya. Setelah Sukses membangun Kapal Induk Helikopter (LHD) Izumo Class dan kapal selam Soryu Class, Jepang segera melanjutkan Project lama yang sempat tertunda, Pesawat Tempur generasi ke 5.
Pengembangan Pesawat tempur Generasi ke 5 Jepang, lantas dikenal sebagai Project ATD-X Shinshin yang digawangi oleh Mitsubishi Heavy Industries yang dikenal sebagai pabrikan pembuat Jet Tempur F-16 versi Jepang, Mitsubishi F-2. Sesuai dengan alasan pengembangannya, ATD-X Shinshin adalah Jet Tempur Prototype sayap tinggi yang menggunakan teknologi siluman (stealth). Jelas ATD-X di plot sebagai obat rasa kecewa Jepang atas pelarangan Amerika guna memiliki Jet Tempur Siluman F-22 Raptor. Dibulan Januari 2016 lalu, Mitsubishi akhirnya resmi merampungkan prototype Jet Tempur Siluman Jepang dengan nama lengkap ATD-X Shinshin F-3. Tidak tanggung-tanggung, proyek F-3 tidak hanya melibatkan Mitsubishi tetapi perusahaan lain yang berjumlah 220 Perusahaan dimana 90% adalah Perusahaan Jepang. Dana yang disiapkan bagi F-3 diproyeksikan mencapai 320 Milyar Yen.
F-3 vs F-22 Raptor?
Sanggupkah Jet Tempur Generasi ke 5 Jepang melangkahi Kedigdayaan F-22 ? melihat Konstelasi kekuatan militer di negara tetangganya yakni Tiongkok yang tengah membangun Jet Siluman J-20 dan J31, lalu ada Russia dengan program Sukhoi T-50 Pakfa serta Korea Selatan yang juga membangun Jet tempur siluman bersama Indonesia (KFX/IFX) dan potensi konflik dunia yang kemungkinan bakal berpusat di kawasan Asia Pasifik, tentu Militer Jepang akan berusaha sekuat tenaganya meningkatkan kekuatan pertahanannya mengimbangi para tetangganya. Jepang sebagai negara Industri dan teknologi tinggi, dimungkinkan mampu membuat teknologi yang sanggup melampaui F-22 Raptor atau minimal F-35 JSF.
Jepang masih sangat sanggup menciptaan persenjataan militer super canggih seperti Amerika serikat, hanya karena terikat larangan bahwa Jepang dilarang membangun Senjata Strategislah yang membuat Perkembangan Teknologi militer Jepang seperti di kekang. Dilihat dari prototype F-3, desainya masih terkesan biasa saja, dan seolah mengikuti corak desain F-35 JSF, J-31 dan KFX/IFX, dengan kapasitas Jepang ada kemungkinan F-3 dapat mengalami perombakan desain yang lebih galak dan sadis seperti VF-1 Valkyrie, VF-31 Siegfried, VF-171EX yang muncul di anime populer Macross.
Last, F-3 direncanakan akan Full Operasional di Tahun 2030, apakah saat itu perkembangan Jet Tempur telah memasuki Generasi ke 6? dan apakah F-3 Jepang justru akan hadir dengan teknologi Generasi ke 6? Jawabannya hanya; Kita tunggu saja !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H