Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Balada ISIS, Dari Konspirasi Suriah, Iran Vs Kapitalis, Hingga Terorisme

25 Maret 2015   17:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14272801051760156548

[caption id="attachment_374894" align="aligncenter" width="599" caption="twitter.com"][/caption]

Intro

Seharusnya dunia sepakat, bahwa kini isu keamanan Internasional telah beralih melompar tongkat estafet dari Jaringan Teroris Al Qaeda pada sosok organisasi ISIS, yang sukses membetot perhatian dunia karena aksi-aksinya yang tergolong brutal tanpa perikemanusiaan. Kehadiran ISIS tak lepas dari alur gerakan Arab Spring, sebuah revolusi kilat yang mengubah rezim pemerintahan di Mesir, Tunisia, Libya, Yaman, Bahrain dengan Stage akhir berada di Suriah. Sayang ketika memasuki Stage Akhir, Gerakan Arab Spring mengalami kebutuhan. Rakyat Suriah masih setia dan mendukung Rezim pemerintahan Presiden Basha Al Asaad di Suriah, bingung, frustasi, dan marah, para dalang Arab Springs pun memakai cara primitive, membentuk, mendorong dan membiayai gerakan pemberontakan terhadap Pemerintah Suriah. Dari sini lahirlah berbagai jenis organisasi pemberontak, Seperti FSA (Free Syrian Army) disisi Positif hingga Jabhat Al-Nusra disisi Negatif. Perlawanan Tentara Suriah ( Syrian Arab Army) didukung rakyat berlangsung sengit, membuat usia pertempuran mencapai lebih dari 2 tahun dengan potensi kemenangan berada di tangan Tentara Suriah.

Dalam keadaan terpojok, kelompok pemberontak lari tunggang langgang menyelamatkan diri, sebagian berusaha blusukan ke wilayah Turki, namun Pemerintah Turki yang tak mau membahayakan negaranya akibat masuknya pasukan pemberontak kemudian secara cepat dan tegas mengusir dan menutup pintu negaranya serapat mungkin dari pelarian pemberontak Suriah. Akhir dari eksistensi pasukan pemberontak adalahnya terjadi perpecahan diantara kelompok-kelompok Pemberontak, pertama adalah FSA yang menilai aksi keji Jabhat Al-Nusra telah menodai perjuangan sesungguhnya, kemudian diikuti kelompok yang lain. Dalam hingar binger Chaos yang menggerogoti tubuh Aliansi Pemberontak, secara mengejutkan sebuh kelompok perjuangan baru berkedok Islam fanatic lahir dengan nama ISIS (Islamic State of Iraq and al-Sham). Nama ISIS makin popular sejak ramai di media mainstream dunia, maka bermulalah petualangan ISIS mewujudkan impian nya, yang dikotori dalam balutan kebiadaban, terror dan penghinaan atas kemuliaan Islam sejati.

ISIS ada untuk tetap mengacaukan situasi Suriah

Nama ISIS yang sebelumnya sudah dikenal sebagai nama seorang dewi dalam mitologi Mesir ditambah ledakan publishitas, membuat ISIS melesat menjadi trending topic kelompok Teroris of the year. ISIS langsung menunjukan kekuatan dan eksistensinya, entah bagaimanana caranya, persenjataan ISIS termasuk modern sehingga membalikan keadaan di Suriah.Bosan di medan Suriah, ISIS pun expand ke tetangganya, Irak yang sebelumnya relative stabil. kehadiran ISIS dengan cepat menggagalkan tentara Suriah meraih Trofi kemenangan, walhasil situasi chaos Suriah tetap terpelihara hingga kini. Kehadiran ISIS seolah menjadi pion penyelamat bagi pihak pion pihak tertentu yang tetap menginginkan Suriah Chaos hingga Resim Bashar Al Assad Tumbang.

Ajang Combat Proven produk Barat vs Iran

Hebat, kelompok ISIS yang masih newbie konvoi menggunakan Puluhan Toyota Hilux Single Cab yang masih kinyis-kinyis, wew dapat dari mana mereka? Apakah di Suriah ad Dealer Toyota Hilux? Ajaib. Bila ISIS memakai Hilux, maka militer Irak yang dibantuk senjata dari Iran menghadirkan Jeep Safir yang dirancang berdasarkan Jeep legendary Amrik, M-38. Selain kendaraan, Iran juga mengirim senapan, Roket, logistic ,amunisi hingga ahli strategi. Siapa diantara kedua persenjataan beda mazhab ini yang unggul dalam pertempuran, hanya waktu lah yang akan menjawabanya. ISIS yang dalam waktu singkat telah mampu memupuk kekayaan luar biasa berkat penguasaannya atas wilayah-wilayah kaya minyak , Hasil minyak jarahan konon di jual lewat jalur gelap ke sejumlah pihak melewati Turki, lewat perdagangan minyak inilah disinyalir keuangan ISIS tetap hijau menyala sehingga persenjataan modern yang dimiliki ISIS memungkinkan terwujud berkat sumber keuangan yang besar. Suriah dan Irak adalah pintu Gerbang Barat menuju Iran, untuk itulah Iran terkesan ngotot dan serius membantu dua negara ini selamat dari kehancuran total yang berpotensi mengganggu stabilitas Iran. Bila Suriah dan Irak kolaps, niscaya Iran lah sasaran berikutnya untuk di Arab Springs kan dan Iran telah berusaha mencegahnya.

Pengganti kampanye War On Teror

Mapan di Suriah dan Irak, ISIS pun kembali melebarkan sayapnya usahanya. Mengekspor ideology ISIS ke segala penjuru dunia. Era Globalisasi telah membantu menyebarkan paham ISIS dengan cepat, yap era informasi bagaikan Nuklir, satu memudahkan kehidupan manusia mendapat informasi kilat, melewati batas negara, saling terkoneksi, disisi lain pun dapat merusak kehidupan manusia. Sejumlah negara kelabakan, apalagi ISIS ternyata membuka Job Vacancy dengan bayaran menggiurkan ala eksekutive muda, banyak negara khawatir jika warga negaranya berbondong-bondong bergabung ke ISIS. Kini ISIS ISIS telah menjadi semacam kelompok multi internasional yang terdiri dari bermacam ras dari seluruh dunia, tak lagi monoton didominasi oleh ras Timur Tengah.

Dunia mengalami fase gejolak politik Sejak komunis Soviet runtuh, setelah itu seolah isu keamanan beralih ke dunia Islam dengan serangan WTC 11 Septermber 2001 sebagai gerbang pembuka, kampanye War On Teror dimulai kemudian berakhir setelah pentolan Al Qaeda Osama Bin Laden dinyatakan tewas, Habis Al Qaeda terbitlah Arab Springs hingga ISIS sekarang ini. ISIS yang seharusnya dapat ditaklukan oleh kekuataan militer Dunia seolah resisten dan aman-aman saja melakukan aksinya, bahkan mampu mengimbangsi serangan udara AS, militer Irak, Iran, Suriah dan Yordania. Seolah ada sesuatu di balik ISIS yang berusaha menjaga keberlangsung hidup ISIS hingga tujuan sesungguhnya terwujud, kita lihat bila eksistensi ISIS sudah tak berguna atau dianggap tak mampu lagi maka sang dalang tingga menekap tombol Stop/Cancel, Program ISIS pun berhenti kemudian berangsung-angsung hilang.

Last but not End

Dari adanya peristiwa kemunculan Mujahiddin, Al Qaeda, dan ISIS adalah real evidence adanya bahaya laten dari sebuah organisasi teroris yang didasari berbagai macam latar seperti Fanatisme Agama, Ideologi, Ras , Budaya dan Ekonomi. Bahaya laten akan terus ada sebagai bagian dari dinamika kehidupan manusia, Ada yang hilang, runtuh tapi kemudian bangkit lagi dengan nama yang berbeda namun dengan cara yang sama. Persatuan dan Kesatuan Bangsa wajib terpelihara, Rasa Bela Negara Wajib dipupuk, Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat wajib dipenuhi , Keamanan dan Pertahanan Negara harus selalu siaga dan kuat, Bangun Jaringan Intelejen yang handal dan Bangun Kekuatan Militer yang Dashyat.

|Kasamago

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun