Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wujudkan TMII sebagai Poros perekat Budaya Bangsa

14 Maret 2015   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:39 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir dan Pertama kali Saya menginjakan kaki di Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) adalah ketika event Study Tour jaman dibangku SMP  dahulu kala, selebih dan sejak itu tidak pernah kembali bermimpi mengunjungi TMII, lho kenapa sebab? Kesan pertama serta Lokasi yang jauh menjadi pemicunya. Kesan pertama terjadi Saat Study Tour, ketika turun dari Bus bersama teman-teman memasuki area TMII ,entah mengapa hati mendadak bingung stadium puncak, terdium lesu dalam badai kebingungan karena saking luasnya, dan tak tahu betul detail isi TMII. Saat itu diawal sebelum keberangkatan ke Jakarta, hanya Dufan lah yang menjadi target prioritas untuk dikunjungi.  Maklum masa-masa puber masih mudah termakan rayuan cantik tentang wahana-wahana bermain Dufan yang lebih sering terlihat di layar kaca.

Sebagai orang nggak gaul yang hidup di kaki gunung Olympus nya Jawa tengah, lokasi TMII yang berada di Ibu Kota menjadi hambatan dan tantangan tersediri, apa pasal.. lha yang deket aja alias masih dalam satu provinsi belum semua tempat wisata terjamah apalagi yang berada di Ibu kota dengan system jalan dan transportasinya yang bikin pusing kalau tidak dipandu Glonass atau Peta Gogel. Pasca beranjak dewasa, keinginan ke TMII malah pudar,  lokasi favorit justru beralih ke Karimun Jawa atau Taman Nasional Baluran. Haduuh.. ketauan banget belum cinta mati pada budaya sendiri.

Membaca sejarah TMII rasanya tak akan terlepas dari sang pencetus, Ibu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto pada awal tahun 1970, Maksud dan Tujuan Ibu Tien membangun TMII merupakan langkah visioner serta manifestasi kesadaran hakiki bahwa Indonesia adalah negeri yang majemuk, terdiri dari beragam suku, bahasa, agama, adat budaya yang terpencar dari sabang sampai merauke. Untuk menyatukannya, diperlukan sebuah symbol wujud pemersatu keanekaragaman nusantara ini. Ketimbang capek mutar muter dari ujung Sabah ke Merauke berbulan-bulan, masyarakat yang ingin menikmati sajian cepat segala macam budaya tanah air dapat dengan mudah menemukannya di TMII, itulah mungkin gambaran saya tentang tujuan mulia TMII sebagai perekat Budaya, mengumpulkan seluruh Budaya NKRI dalam satu tempat agar lebih mudah dinikmati. Kehadiran TMII membantu masyrakat mengenal lebih mudah berbagai budaya nusantara dalam satu media, layaknya Globe.

Sebenarnya sangat ingin untuk menjelalahi area Taman Mini "Indonesia Indah" yang seluas 150 hektare, rasanya butuh waktu beberapa hari untuk menuntaskan dan menikmati seluruh wahana TMII yang dulu belum sempat kejamah selain Teater IMAX Keong Mas. Berharap potensi TMII dapat lebih maksimalkan menjadi Taman Budaya berskala dunia bersaing dengan taman beken seperti Dreamworld, Efteling Park, Everland Resort, atau WaltDisney world. Selain itu, TMII berpeluang besar menjadi magnet bagi generasi muda kekinian dengan menyelenggarakan festival-festival berskala global seperti Comic Con San Diego, Anime Festival Asia, Dieng Culture Festival ,Future Music Festival Asia atau Tomorrowland Festival, tentunya dengan lebih menonjolkan sisi budaya tuan rumah. Saya kepengin, Bila ini terwujud, kelak TMII bermetamorfosa menjadi lokasi liburan Niche banget, Tingkat kunjungan, keramaian dan popularitas dapat bersaing secara dunia, hastag Taman Mini "Indonesia Indah" jadi WTT All of Time, dan orang merasa gak keren klo gak selfie di TMII, gak sreg klo ke Jakarta tanpa ke TMII, Ranking teratas dalam kitab Itinenary wisatawan, dsb. yang nangkring diposisi teratas daftar tempat yang wajib dikunjungi setiap Liburan, Weekend atau pas nggak ada kerjaan tanpa sedikitpun menanggalkan fungsi utamanya sebagai Miniatur Indonesia dan Perekat Budaya Bangsa.

|Kasamago

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun