Mohon tunggu...
Karyo Sumarto
Karyo Sumarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang lulusan sekolah menengah atas di surakarta, S1 sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang dan dropout dari S2 perguruan tinggi negeri di Jogja, bukan anggota LSM, bukan aktifis HAM, bukan pengamat khusus, bukan pula politisi, bukan PNS dan masih berusaha memaksimalkan potensi diri... hanya ingin menulis rasa

Seorang lulusan sekolah menengah atas di surakarta, S1 sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang dan dropout dari S2 perguruan tinggi negeri di Jogja, bukan anggota LSM, bukan aktifis HAM, bukan pengamat khusus, bukan pula politisi, bukan PNS dan masih berusaha memaksimalkan potensi diri... hanya ingin menulis rasa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

5 Pekerjaan Unik di Jaman Teknologi Informasi

15 Maret 2016   13:40 Diperbarui: 15 Maret 2016   14:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaman semakin modern, teknologi semakin berkembang, demikian halnya dengan dunia teknologi informasi. Seiring dengan itu juga membuka banyak lowongan pekerjaan baru dn bahkan menciptakan profesi baru.

Berikut saya rangkum 5 pekerjaan Aneh/Unik di jaman Teknologi informasi, dimana sebelumnya belum ada.

1. Comment bayaran.

Mau disangkal atau tidak perang opini di jaman IT menjadi sangat penting dalam memenangkan hati publik, mencari pendukung, berkampanye, menyebarkan propaganda atau juga tujuan marketing, layanan dll. dan Komentar atau comment menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 

Komentar bayaran bisa digunakan untuk tujuan-tujuan konstruktif seperti marketing, review product, maupun layanan purna jual dll. tetapi tidak sedikit komentar bayaran ini digunakan hanya sekedar untuk menyerang lawan, entah itu lawan politik, lawan usaha atau lawan lain. Kita lihat saat ini perang komentar yang sudah menjurus pada hal-hal yang tidak konstruktif, berbau sara, mengadu domba, membuly habis-habisan lawan yang tidak sejalan.

Peluang ini dipakai oleh segelintir orang yang mencari pendukung dan segelintir orang yang mencari makan. maka munculah profesi baru yaitu "komentar bayaran". 

Cukup effectif, kita lihat bagaimana pengaruh perang opini yang terjadi pada pemilu di indonesia, "JOKOWI VS PRABOWO", PILKADA DKI. dalam ranah pembentukan opini, komentator di perintahkan untuk menyerang bahkan membully tulisan, artikel, atau komentar yang ditulis oleh lawan, bayangkan bila 1 orang memiliki 20 account, 1 account membully 5 kali tiap artikel, dan mereka mempekerjakan 500 komentator = 5000 komentar/orang (Luar Biasa). Satu artikel di kompas yang menjelekkan jagoannya bisa dibully habis-habisan sampai menjadi artikel yang masuk kategori terkomentari. dan sebaliknya yang memuji jagoannya akan dipuja sampai masuk kategory paling aktual kalau di kompasiana.

2. Jual Beli Like Facebook.

Beberapa orang awam berfikir bahwa tombol like hanya sekedar untuk menunjukkan rasa suka pada posting dimaksud atau page yang di Like. padahal realitanya ketika sebuh halaman atau status di Like oleh ratusan atau bahkan ribuah orang, maka status itu akan tampil di 300 halaman teman dari teman. (INGAT TEMAN DARI TEMAN) berapa ribu tampilan yang tampil di wall pengguna facebook. ini bisa dipakai untuk marketing, untuk menyebar propaganda, membentuk opini.

Peluang ini dipakai oleh beberapa orang untuk membeli halaman yang memiliki Like sangat banyak, karena ada demand (permintaan) supply pun mengikuti. mulailah trjadi penyalahgunaan, sebagai contoh kita membuat fanpage, atau status yang berisi aktifitas anti rokok, ribuan orang yang anti rokok akan mengklik Like, setelah terkumpul ratusan ribu Like kemudian berganti fungsi, admin mengubah tujuan tema yang awalnya Anti rokok menjadi pendukung LGBT, atau bahkan pendukung PoliTIKUS yang mencalonkan kepala daerah. 100rb Like bisa dijual kisaran di 200$. maka muncullah pekerjaan baru "Pemburu Like".

3. Jual Beli follower

Ketika Account Instagram, twitter seseorang mempunyai banyak follower akan meberikan kesan bahwa account ini kredible, banyak penggemar dll. Kesan inilah yang dijual yang digunakan untuk marketing, membentuk opini dan bisa juga propaganda.

4. Citizens Jurnalism 

Basis dasar dari citizen jurnalism adalah bahwa masyarakat atau public secara bebas mengumpulkan, melaporkan dan menganalisa dan menyebarkan berita. Salah satu tujuan awalnya adalah untuk ikut berperan serta memberikan informasi secara cepat dan akurat kepada masyarakat dan juga untuk memberikan balancing terhadap media mainstream.

Biasanya proses penyebaran informasi oleh citizen jurnalism adalah dengan media internet, melalui blog, forum,komunitas, video streaming dll. dan pada umumnya pelakunya adalah mandiri, non profit orientied (tidak selalu), tapi seiring dengan perkembangan demand (permintaan) mulai muncul wajah-wajah baru citizen jurnalism, dimana pengumpulan dan penganalisaan informasi dilakukan serampangan.

Bahkan karena pesanan sebuah opini dikemas sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti Fakta. citizen jurnalism jenis ini bahkan tidak hanya dilakukan oleh wartawan publict yang instan tetapi juga wartawan senior yang menggadaikan idealismenya untuk ditukar dengan recehan dari pemesan. (kira-kira dikompasiana ada nggak ya ?)

Hayoo... siapa yang nulis dibayar oleh pemesan tunjuk jari...

5. Jual beli Account

Secara umum account adalah milik pribadi yang digunakan untuk diri sendiri dan berisi informasi yang tidak boleh disebarkan keluar. Tapi account  saat ini banyak dijual, seperti account facebook yang memiliki banyak teman, account yahoo yang unik (boom tahun 2003-2010)  dan harganya bisa mencapai jutaan, tujuannya tidak lain sama seperti yang lain, yaitu marketing, pembentukan opini dan propaganda.

 

Diatas adalah 5 jenis pekerjaan unik baru yang ada pada jaman teknologi informasi, mungkin masih banyak yang lain  silahkan anda cari sendiri...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun