Mohon tunggu...
Rizki Subbeh
Rizki Subbeh Mohon Tunggu... Guru - SAYA ADALAH SEORANG GURU

Dekonstruksi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Edukasi Labu Madu Desa Rambipuji Kab Jember

4 September 2018   22:59 Diperbarui: 4 September 2018   23:19 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Pembibitan Labu Madu. Doc bayu.

Wisata education Labu Madu Desa Rambipujiterletak di Dusun Kaliputih Kampung Gedangan. Buah dengan bernama latin Cucurubita Moschata berhasil dikembangkan oleh sejumlah komoditas warga Kampung Gedangan.

Bisa dibilang buah yang memiliki rasa manis ini pertama di Kabupaten Jember. Sebab, disetiap titik kawasan pemukiman warga berhias Labu Madu. Keberhasilan ini bermula pada tahun 2017, seorang warga yaitu Pak Eko Awik Prasetyadi yang mencoba menanam dan kemudian membentuk komunitas petani Labu Madu.

Dengan memanfaatkan lahan kecil seperti pekarangan, gang-gang, dan bantaran aliran sungai kecil, warga berhasil memberikan identitas kampungnya sebagai Kampung Gedangan Labu Madu Dusun Kaliputih Desa Rambipuji. Pada tahun awal petani berhasil memanen 100 kg dari 105 batang buah Labu Madu.

Ide untuk membudidayakn petani Labu Madu didapat dari Kota Kediri yang terlebih dahulu sukses membudidayakannya. Ditambah, secara umum warga Kampung Gedangan berprofesi sebagai petani, maka sangat sinkron untuk membudidayakan tumbuhan tersebut.

Hasil Memetik Langsung Buah Labu Madu. Doc Bayu
Hasil Memetik Langsung Buah Labu Madu. Doc Bayu
Jenis Labu Madu ini sangat memiliki ciri khas dibandingkan dengan Labu lainnya. Dimana Labu Madu memiliki bentuk yang mirip dengan kacang tanah dan memiliki cita rasa manis jika dimakan langsung tanpa di olah terlebih dahulu.

Manfaat Labu Madu sendiri sangat baik bagi kesehatan karena mengandung serat yang sangat tinggi, antioksidan, beta karoten, vitamin A dan B kompleks. Labu Madu juga sangat baik untuk makanan pendukung bagi ibu menyusui.

Kampung Gedangan berhasil mengolah buah Labu Madu tersebut menjadi beberapa macam camilan dan minuman seperti kue leter, kue lumpur, dan macam-macam kue lainnya, serta Labu Madu dapat dijadikan Jus buah.

Bersamaan dengan keberhasilan yang dicapai, kordinator komunitas petani buah Labu Madu Eko Awik Prasetyadi membuka wisata education untuk umum.

Disana, pengunjung akan diperlihatkan sistem pembibitan dan lokasi kebun yang mengelilingi kampung. Pengunjung juga dapat membeli buah dilokasi petani atau memetiknya langsung dari tanaman buah Labu Madu.

Kebun Labu Madu Usai Panen. Doc Bayu
Kebun Labu Madu Usai Panen. Doc Bayu
Untuk sementara hasil panen hanya dapat mencangkup wilayah sekitaran. Ini dikarenakan masih dalam tahap pengembangan lanjutan agar dapat menguasai pasar nasional.

Namun, meski belum mencakup skala besar, hasil petani Kampung Gedangan sudah merabah kebeberapa kota seperti Jakarta dan Papua.

Wisata education Labu Madu Kampung Gedangan juga melayani penjualan bibit. Pembeli bisa langsung membeli bijinya atau bibit yang berukuran 10cm. Untuk harga dipatok dengan kisaran sebagai berikut:

  • Harga satu biji 3000
  • Harga jual tanaman berukuran 10cm 5000
  • Buah perkilo 16.000

Struktur Pengurus Labu Madu

  • Pak Eko Awik Prasetyadi :                   Kordinator komunitas Labu Madu
  • Pak Budi Santoso:                                    Penasehat
  • Pak Mardiyo Yudoko dan Hanafi:   Penyuluhan
  • Rekso Gegono dan Soni:                      Pemasaran
  • Subai dan Alwi:                                         Pembibitan

Kontak Person Untuk Pengunjung atau Pembelian Bibit dan Buah Labu Madu

0852688691** (Pak Eko)
0812323371** (Pak Eko) WA

Penulis Rizki Subbeh

Desa Rambipuji Kab. Jember

04 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun