Mohon tunggu...
Rizki Subbeh
Rizki Subbeh Mohon Tunggu... Guru - SAYA ADALAH SEORANG GURU

Dekonstruksi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senandung Mei

23 April 2018   19:06 Diperbarui: 23 April 2018   19:08 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mei.....
Jika takdir terus mengalir menerjang hati
Apakah cinta masih terus lirih
Lirih sungai mengalir, menderung ke telaga
Menghabiskan tenaga
Bicara tentang cinta yang tidak ada ujung pangkalnya
tidak ada jaraknya
tidak ada batasnya

Mei....
Dalam waktu ku memikirkan arti cinta
Setiap nafas masih berhembus sejuknya
Setiap langkah masih melekat jejaknya
Setiap gerak masih semilir ayunannya

Lorong waktu terasa sesak olehmu
Sekejap diri menghentikan akalku
Tersipu melihat diriku

Mei....
Mengapa hidup harus ada gejolak
Jika suka bisa menyenangkan, kenapa duka tak membiarkan
Jika hidup bertumpang masalah
Apalah arti kita sebenarnya

Setiap insan masih memiliki harapan
Harapan akan pudar tanpa dorongan
Dorongan jiwa dari sosok orang
Orang yang membawakan ketenangan akan rasa sayang

  Jember, 05-07-2103

Salam

Rizki Subbeh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun