Mohon tunggu...
Nikki Khoirunnisa
Nikki Khoirunnisa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jatuh...lalu bangkit lagi...terus mencoba, jangan biarkan sakit itu menghentikan langkah kecil kita...\r\nitulah yang dinamakan proses...\r\nsebelum berlari, pasti ada proses panjang yang menyertai... :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Halaqoh Cinta

7 Oktober 2016   16:35 Diperbarui: 7 Oktober 2016   16:53 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Aku ingin memperbaiki semua dan ini adalah pilihanku. Aku berharap Rabb-ku menyertai langkah kecilku ini. Hijrah untuk menjadi insan yang lebih baik. Mencoba mencintai dalam diam. Berimajinasi dalam kidung cinta yang kukemas dalam lantunan do’aku. Bercengkrama pada Tuhanku dalam setiap sujud. Mengadu padaNya tentangmu yang tak tau sedang ada dimana saat ini. Namun, aku selalu berharap kamu sama sepertiku. Saling merindukan dalam do’a. Menjaga dalam kesendirian yang senantiasa mendekatkan diri padaNya.

                Akan aku nikmati rasa ini, yang terkadang membuatku sangat rindu. Rindu untuk tahu seperti apa wajahmu, seperti apa perhatianmu, seperti apa kau mencintaiku karenaNya, seperti apa kau menjadikanku wanita terhormat, menjadikanku wanita sholehah yang selalu mencintai Rabb-ku. Aku hanya bisa menuangkan semua dalam lirihnya jeritan hati yang selalu yakin bahwa tak lama lagi Tuhan akan mempertemukanku denganmu untuk menjawab segala proposal yang telah aku ajukan padaNya.

                Setiap pagi datang, aku selalu memandang jingga dari balik jendela kamarku. Tersenyum bibirku dan berucap lirih hatiku, akan ada masa dimana jingga pagiku takkan sendiri lagi. Ada masa dimana Rabb-ku akan mengirimmu untuk memperindah jingga pagiku. Duduk diteras, merasakan lembutnya sentuhan embun dengan secangkir kopi susu dan kamu disampingku. Aku kembali tersenyum. Jika waktunya telah tiba, semua itu tak akan jadi khayalan semata.

                Kamu, entah siapa saja yang saat ini berjalan sendirian dijalan Allah, jangan takut karna sesungguhnya cinta Allah bersama kita. Lanjutkanlah perjalananmu, mungkin diujung jalan kamu akan menemukan seseorang yang sudah disiapkan Allah untuk menemanimu menempuh jalan berikutnya. Jika pun belum, Allah mungkin ingin kamu lebih mendekat denganNya atau Allah ingin kamu terus belajar sebelum kamu menemukan jalan untuk berdua.

                Percayalah, Allah tak akan membuat hambaNya menunggu tanpa akhir cerita yang indah. Aku menulis ini untuk menghibur diriku dan selalu meyakini hati rapuh ini bahwa husnudzon kepada Allah adalah suatu keharusan yang indah, indah pada waktunya nanti. Ingatlah, bahwa DIA adalah penulis skenario terbaik, yang tak akan salah, yang tak perlu mengedit apa yang sudah ditulisNya pada berjuta hamba yang berbeda, yang tak perlu menghapus atau mencoret teks skenario yang ditulisNYA. Karena DIA Maha Sempurna. Sama seperti sesempurna cintaNya untuk para hamba. Hanya menunggu sedikit lama dengan bersabar, sampai waktunya tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun