Bogor, 21 Juli 2023 - Kendala lingkungan, seperti masalah sampah dan penggusuran, seringkali menjadi momok bagi masyarakat perkotaan. Kota Bogor tidak luput dari persoalan tersebut, terutama di wilayah yang terdampak oleh pembangunan doubletrack Bogor-Sukabumi. Di Kampung Ciomas, RW03, Kelurahan Kertamaya, kehadiran Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPS3R) yang vakum selama dua tahun karena rasa trauma warga akibat penggusuran, menjadi perhatian mahasiswa yang terbentuk dalam tim BOGORKOTA31 KKNT Inovasi IPB University. Mereka mengambil inisiatif melalui program Trasheducation yang bertujuan untuk mengaktifkan kembali TPS3R serta meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat sekitar.
Trauma Penggusuran dan TPS3R Vakum
Penggusuran sebagian wilayah warga untuk pembangunan doubletrack Bogor-Sukabumi telah meninggalkan luka batin di hati masyarakat Kampung Ciomas RW03, Kelurahan Kertamaya. TPS3R yang berfungsi sebagai tempat pengelolaan dan daur ulang sampah, ikut menjadi korban dari rasa trauma tersebut. Seiring waktu, TPS3R vakum selama dua tahun karena minimnya perhatian dan dukungan dari warga.
Mahasiswa KKNTI IPB Bergerak Melalui Program Trasheducation
Senin (03/07/2023), mahasiswa KKNTI IPB bersama Ikatan Pemuda Ciomas dan ibu kader bergabung dalam kerja bakti membersihkan TPS3R yang telah lama terbengkalai. Mereka merangkul warga setempat untuk bersama-sama membersihkan dan memperbaiki infrastruktur TPS3R. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berusaha membangun kembali kepercayaan dan hubungan positif dengan warga yang trauma akibat penggusuran.
Kamis (13/07/2023), mahasiswa IPB melanjutkan program Trasheducation dengan mengadakan kegiatan edukasi mengenai pemilahan sampah dari rumah ke rumah. Dengan cara ini, harapannya masyarakat dapat memahami betapa pentingnya pemilahan sampah untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Mahasiswa memberikan panduan praktis tentang cara memilah sampah dengan benar, serta menyampaikan manfaat dari upaya tersebut.
Pupuk Organik Cair dari Sampah sebagai Solusi Lingkungan
Dalam rangkaian program Trasheducation, pada hari Sabtu (15/07/2023), mahasiswa IPB mengadakan demonstrasi pembuatan Pupuk Organik Cair dari sampah yang sudah dipilah oleh warga. Selain mengurangi volume sampah, pembuatan pupuk organik cair juga dapat menjadi sumber daya bernilai tinggi bagi pertanian dan lingkungan secara keseluruhan. Mahasiswa berharap bahwa kegiatan ini akan menginspirasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah sampah dengan cara yang ramah lingkungan.
Menuju Bank Sampah: Sosialisasi dan Antusias Warga
Bank Sampah telah terbukti menjadi model yang sukses dalam meningkatkan pengelolaan sampah di berbagai wilayah. Pada hari Kamis (20/07/2023), mahasiswa IPB bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor untuk mengadakan sosialisasi mengenai Bank Sampah. Para warga dijelaskan konsep Bank Sampah, manfaatnya bagi lingkungan, dan bagaimana warga dapat berpartisipasi aktif dalam program ini.
Hasil dari sosialisasi ini menunjukkan antusiasme dan dukungan yang besar dari warga sekitar TPS3R. Mereka menyambut rencana untuk membentuk Bank Sampah di RW03, Kelurahan Kertamaya, sebagai langkah positif untuk mengatasi permasalahan sampah di daerah mereka.
Menghadapi Masa Depan: Bank Sampah di RW03, Kelurahan Kertamaya
Berbekal semangat dan dukungan dari warga sekitar, mahasiswa KKNTI IPB berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan perangkat kelurahan dan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah di Kota Bogor. Rencana pembentukan Bank Sampah di RW03, Kelurahan Kertamaya, merupakan bukti nyata bahwa langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Program Trasheducation yang digagas oleh mahasiswa KKNTI IPB ini membuktikan bahwa peran mahasiswa sangat relevan dalam menyongsong perubahan positif dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. Harapannya, program ini dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk melibatkan masyarakat dan melahirkan gerakan yang lebih luas dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga bumi kita tetap lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H