Mohon tunggu...
karunia ratna
karunia ratna Mohon Tunggu... -

depok.yogyakarta.indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekasih yang Tertunda

31 Desember 2014   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“aku suka kamu kak, entah sebagai kakak atau sebagai kekasih. Kamu tau aku, bagaimana aku dan apa saja yang aku suka. Melihat awan, melihat langit, hujan, senja, jalan-jalan, ice cream. Yaa semuanya yang kita sering lakukan dulu. ingatkah kau itu?”

Aku masih hidup sekarang, tanpa kamu.

1 tahun tidak membuatku sekarat. Tenang, aku sudah biasa denganmu, aku tak marah kau meninggalkanku. Kita pertemukan lagi hanya karena stik ice cream. Dalam waktu yang tidak lama, sehabisnya ice cream kita, kita mengobrolkan segalanya, kabar, berita. Hingga pada akhirnya kita saling mengirim pesan singkat lagi. Kamu mengirimkan suatu pesan singkat yang membuatku sedikit terkejut.

“aku kangen kamu.”

Seketika itu juga, khayalanku tentang dulu terbongkar lagi.

“kakak, ada seseorang disana yang merindukanmu, dan ada seseorang disana pula yang merindukanku. Aneh bila disini kita saling merindu”.

Pada pertemuan kita yang ketiga kalinya diakhir tahun yang berbeda, kau menyisakan pelukan hangat yang sempat membuatku berfikir kembali dimasalalu. Tapi aku tak ingin sakit lagi, terluka dan menangis.

“hal yang tidak ku suka saat aku bertemu lagi setelah setahun lamanya kita berpisah: aku membenci rasa itu muncul lagi ketika pelukanmu itu merangkul tubuhku. Kamu tau, aku tak ingin merasakan hal bodoh itu lagi, merasakan nyamannya hangat dan tenangnya kamu. Dan sore itu, di tempat yang sama kita bertemu, tapi dalam keadaan dan waktu yang berbeda. Aku dan kamu tidak bisa bersatu lagi, seperti dulu.”

Sampai disinilah cerita ini berakhir. Akankah di akhir tahun depan aku menemuinya lagi?. Menemui cerita yang sama seperti ini.? Menemukan pelukan hangat yang selalu aku rindu. Kecupan yang membuatku selalu merinding,. Haha lebih baik kita tunggu saja cerita Tuhan,. Tapi aku juga akan meminta pada Tuhan untuk tidak jatuh cinta lagi denganmu. Jatuh kelubang yang sama. Karena aku tidak ingin sakit lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun