Mohon tunggu...
karunia ratna
karunia ratna Mohon Tunggu... -

depok.yogyakarta.indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekasih yang Tertunda

31 Desember 2014   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kekasih yang tertunda~ mungkin ini sangat cocok menggambarkanmu dan dan cerita tentangmu yang tak kunjung menemui titik akhir. Suatu pergolakan cerita, yang hanya menemui titik klimaks, tanpa akhir yang bisa kita perhitungkan sebelumnya. Kita hanya seperti abu-abu, hanya terlihat pada musim dingin saja. Tak jelas, tak nampak, tapi bisa dirasakan.

Datang dan pergimu berlalu saja tanpa ucap izin dariku. Datang dengan tiba-tiba, pergi dengan seketika. Kamu seperti hantu, memang menurutku kamu hantu. Hantu yang menyamar sebagai manusia dan mengelabuhiku. Merapuhkan sendi-sendi kokohnya dinding hati yang selama ini aku bangun.

Akankah kita bersatu seperti mimpi yang kita canangkan pada langit?

“ini pertemuan ketiga. Hatimu dan aku bertemu. Aku yakin pertemuan ketiga ini kuga menciptakan kesemuan yang sama seperti pertemuan kita lainnya. Ingatkah kau 3 tahun lalu?”

Tiga tahun telah menjadi waktu untuk kita bersama saling mengenal. Tiga tahun pulalah kamu telah membangun asa dan duka yang menjadi selipan cerita dalam sejarah. Kau datang dan pergi begitu saja sesukamu, tanpa kamu tau bagaimana perasaan hatiku yang sebenarnya. Banyak kau tanamkan keinginan, harapan, cita, bahkan cinta kedalam hatiku yang mendalam. Sampai dalamnya, aku tak tau kemana kau simpan semua itu. Sehingga semua itu menjadi penyiksaan paling berat hingga hidupku sekarang.

Awal cerita pertemuan kita adalah masa orientasi pengenalan sekolah. MOS menjadi waktu yang sangat panjang untuk siswa baru seperti aku dan kamu saling mengenal lebih. Saling berbagi cerita, tentang pengenalan diri, tentang hobby. Melanjutkan cerita melalui pesan singkat, mengakrabkan lebih kamu dan aku. Berbagi tugas sekolah, bertukar cerita tentang ekstrakulikuler.  Akhirnya kita dekat begitu saja, tanpa memakan detik yang sangat lama.

Aku akui sesuatu. Kamu laki-laki pertama yang mengenalkanku tentang perhatian dan kasih sayang. Kamu membuatku terlena, membuat ku terlalu nyaman dengan keadaanku. Yaa, aku suka. Aku suka semua tentangmu, tentang perhatian yang kau beri padaku. Menanyakan kabarku, menanyakan apa aku sudah makan, atau bahkan semua pujian yang kau beri padaku. Aku seperti jatuh cinta yang tak biasa. Ini rasa cintaku yang pertama, yang luar biasa.

Aku ingat sesuatu, katika hari ulang tahunku yang ke-16 tahun. Kamu memberiku sebuah hadiah. Coklat silverqueen chungkybar yang aku dapatkan. Ini hadiah pertamaku dari seorang laki-laki, apalagi waktu itu menurutku kamu spesial.  dan hingga waktu tertentu aku menyimpan coklat itu, dan aku awetkan dikulkas. Karena aku tak ingin hilang kenangan pertama itu.

November 2010. Jogja mengalami hujan abu yang begitu tebal. Gunung merapi sedang marah, dia sedang menyemburkan sedikit magma yang menjadi lava ke udara. Putih dan berdebu. Kau mengirimiku sebuah pesan singkat. “dirumah aja, ngak usah keluar rumah”.  Kau mengkhawatirkanku.

Perubahan yang besar terjadi padaku. Seketika pulalah aku menjadi anak yang rajin. Lihat saja, awalnya aku seorang yang tidak suka berangkat pagi, bahkan aku suka telat datang kesekolah. Padahal jarak rumah ke sekolahku kira-kira hnya 500 meter dari rumah. Tapi, semenjak adanya kau, mengubahku untuk suka berangkat pagi. Yaa berangkat pagi untuk menemuimu dahulu, menemui senyumanmu yang menurutku renyah itu :D. Hal lain yang aku suka darimu, aku suka dengan choki-choki yang kau beri. Dulu aku sangat suka sekali dengan coklat batangan itu, entah, tiba-tiba saja choki-choki menyihirku untuk jatuh cinta. Dan kita sering bertukar choki-choki itu.

Padahal seharusnya aku tak boleh merasakan seperti ini. Aku tak boleh berandai dengan segala ucapanmu itu. Aku tak seharusnya merasakan cinta dengan pria sepertimu. Aku mestinya melihat kenyataan yang ada. Iya kenyataan! Kenyataan yang menceritakan kamu sudah mempunyai kekasih lain sebelum kamu memberi perhatian yang lebih itu. Aku tak habis fikir denganmu, kau memujaku sedemikian rupa hingga kau nyatakan perasaan itu, tapi di tempat lain kau masih mempunyai kekasih yang kau bilang kau terpaksa mencintainya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun