Di ujung senja itu, ketika matahari memutuskan berpamitan digantikan oleh rembulan, kami melanjutkan perjalanan. Miliaran bintang-gemintang yang berputar dengan eksentrik yang bersilangan, membentuk lingkaran episiklus  mengelilingi siklus yang yang lebih besar, berlapis-lapis tak terhingga diluar jangkauan akal manusia. Semua tertata rapi dalam protokol jagat raya yang diatur tangan Tuhan. Sedikit saja satu dari miliaran episiklus itu keluar dari orbitnya, maka dalam hitungan detik semesta alam akan meledak menjadi remah-remah. Dan itulah kalimat yang membuat hatiku ngilu, meresapi pengembaraanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H