Mohon tunggu...
Soepomo Kartolo
Soepomo Kartolo Mohon Tunggu... -

SUARA RAKYAT SUARA TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapa Yang Gila ?

2 Mei 2012   06:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sedih melihat pemuda tetangga saya, kabarnya ia di putuskan oleh pacarnya setahun yang lalu, setelah berpacaran selama 7 tahun. Mula-mula saya pikir dia sudah gila karena sering tersenyum sendiri dan tidak pernah lagi memotong rambutnya (gondrong). Dengan memberanikan diri saya tanya bagaimana perasaanya setelah di putuskan oleh pacar yang amat di cintainya itu.

Dia menjawab :"Cinta itu tidak harus memiliki, cinta yang paling muliya itu harus berani membebaskan, memberi dia (kekasih) anda menentukan jalan sendiri yang terbaik menurutnya. Di situlah esensinya mencintai itu". Tiba-tiba saya terpesona, betapa pemuda ini menjadi sangat bijaksana. Kalau saya bandingkan dengan para Tokoh agama itu, si pemuda ini ternyata jauh lebih bermoral. Para tokoh agama itu yang katanya mencintai umat seagamanya , malah sering marah-marah bila ada umat yang memilih jalan sendiri, bahkan sampai ada yg mengancam bunuh segala. Bukankah para tokoh agama itu yang sebenarnya gila, jika dibandingkan dengan pemuda ini. "Betul-betul ungkapan yang sangat bijak" pikir saya dalam hati.

Lalu saya tanya dia, "Kalau anda begitu bijaknya sekarang ini, mengapa anda tidak mandi-mandi selama setahun ini dan memotong rambut anda?". "Hahahahahaha, anda ini gila ya. Sekarang ini saya mencintai diri saya sendiri, makanya saya membebaskan diri saya sendiri" ucapnya sambil tertawa sekeras-kerasnya sehingga menampilkan barisan giginya yang kuning kehitam-hitaman itu. Saya kaget setengah mati. Sekarang siapa yang gila sebenarnya. Saya, Para Tokoh Agama itu, Pemuda ini, atau orang yang membaca tulisan ini.

Kemudian dari kejauhan dari depan rumah saya, sayup-sayup saya dengar suara teriakan istri saya : "Eh soepomo bahlul, kamu udah gila ya. Masak orag gila di ajak ngobrol."

Di angkat dari kisah nyata. soepomo kartolo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun