Usaha kecil memiliki peran dalam pembangunan ekonomi, salah satunya sebagai penyumbang penyediaan lapangan kerja. Pemerintah sangat konsen hal ini karena pengembangan UMKM menyentuh hajat hidup orang banyak. Proses pengembangan usaha membutuhkan pendanaan, sehingga para pelaku usaha melakukan financing melalui kredit bank. Baik kepada bank pemerintah maupun pada bank swasta. Bank Rakyat Indonesia Salah satu perbankan milik pemerintah yang sangat dekat dengan pelaku UMKM karena kantor cabangnya hingga perdesaan, sehingga mudah diakses tanpa harus pergi ke kota terlebih dahulu.
Menginjak kiprah BRI dengan HUT ke 127, perbankan ini sudah sangat paham dalam melayani masyarakat akan kebutuhan pendanaan. Kredit yang disalurkan oleh bank umumnya berupa pinjaman yang berdasarkan perjanjian dan harus dilunasi pada waktunya beserta bunganya. Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) menjadi primadona bagi pelaku UMKM karena perorangan dapat mengakses dengan syarat cukup KK, KTP, dan mempunyai usaha sudah dapat dilayani oleh BRI. Dengan syarat jaminan BPKB kendaraan yang dimiliki sebagai rasa tanggunngjawab, pinjaman sudah dapat diperoleh. Berbeda halnya pada skala usaha yang sudah naik kelas. Laporan Keuangan sebagi pijakan analisa petugas bank. Kinerja keuangan dapat dievaluasi berdasarkan pada laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan posisi modal usaha. Berdasarkan data dalam laporan keuangan, petugas bank dapat mengevaluasi tingkat kesehatan usaha berdasarkan tingkat efisiensi, efektivitas, profitabilitas, tingkat likuiditas dan rasio pasar nya.
BRI pahlawan finansial patut disematkan karena layanan yang telah diberikan  banyak dirasakan oleh pelaku UMKM. Dengan pengalaman melakukan akses kredit pada BRI dapat mengetahui jenis kredit yang ditawarkan oleh perbankan. Jenis kredit tersebut adalah kredit retail, kredit komersial dan kredit korporasi. Sedangkan kualitas kredit pun dibedakan menjadi lancar tidak ada tunggakan pokok maupun bunga. Perhatian khusus adalah kredit yang menunjukkan adanya kelemahan kondisi keuangan atau kelayakan debitur dan kurang lancar yaitu pembayaran pokok dan bunga sudah mulai terganggu, diragukan dan macet.
Sekarang ini eranya digital, semua serba internet. Hampir semua orang mempunyai laptop dan smartphone. Sebagian besar pebisnis telah menggunakan website toko online sebagai etalase display produknya. Namun tidak halnya dengan pelaku UMKM. Mereka sering menghadapi kendala ketika ingin memajukan usaha dan ingin terjun kedunia internet. Mereka masih ragu karena hasilnya belum tentu sesuai harapan, sementara sudah keluar uang banyak. Menjawab persoalan tersebut BRIlianpreneur telah hadir menjembatani melalui kegiatan kepada UMKM baik secara online maupun offline.
BRI tidak hanya mendukung dalam pengembangan kewirausahaan namun juga siap memberikan pendanaan. Perihal penanganan kredit bermasalah pun lebih banyak menghindari  proses hukum. Pendekatan rescheduling lebih dikedepankan oleh perbankan untuk meminimalkan resiko kerugian pada pihak bank. Rescheduling merupakan usaha penyelamatan kredit dengan melakukan perubahan syarat syarat perjanjian kredit terkait dengan jadwal pembayaran kembali kredit termasuk grace period serta besarnya jumlah angsuran. Perpanjangan jangka waktu pelunasan hutang pokok dan tunggakan bunga kredit bisa diterapkan sebagai salah satu alternatif bentuk rescheduling.
Tindakan rescheduling diberikan kepada debitur yang masih menunjukkan itikad baik untuk melunasi kewajibannya, berdasarkan pembuktian secara kuantitatif dan terukur. Faktor yang mendukung diberikannya kebijakan rescheduling adalah sisi pemasaran produk dari debitur masih baik, sarana produksi seperti mesin produksi masih berjalan baik, dari sisi manajerial usaha dari debitur dikelola oleh tenaga kerja yang memadai, bahan baku untuk keperluan debitur cukup tersedia dipasar. Disinilah ketangguhan pebisnis di uji pada kondisi ekonomi tertentu. Bilamana mengalami macet kredit, sudah pasti surat cinta pemanggilan dari sahabat bagian kredit dilayangkan menuju alamat sesuai KTP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H