Uma yang tempo hari sempat menggegerkan jemaah masjid al-istiqomah masih merasa malu atas kejadian beberapa hari yang lalu. Dia sadar betul kalau dia sudah adzan, semuanya bias berantakan. Tapi gara-gara tadi siang, kemauan Uma untuk adzan timbul kembali, setelah dia mendapatkan cerita tentang sahabat Nabi. Bilal.
Waktu menunjukan pukul 19.16 Wib. Sudah saatnya waktu adzan Isya. Dalam hati Uma, dia terus berdo’a agar adzannya kali ini berhasil. Tak lama kemudian, Pak Haji segera menyuruh Uma untuk adzan isya. Uma pun segera bergegas menuju mimbar untuk menyalakan micropone. Lagi-lagi sahabat dekat Pak Haji, Pak Erte melakukan protes sama Pak Haji. “ Ji, kamu yakin Uma bisa adzan?” Tanya pak Erte ragu. “Jangan bawa-bawa keyakinan Te, saya itu haji dan anggota MUI juga! Biarlah Uma mendapatkan kesempatannya lagi” Balas Pak Haji tegas.
“Allohuakbar….Allohuakbar….” Suara Uma terdengar syahdu. “Allohuakbar…Allohuakbar…..”
Tuh kan bener Te, Uma itu memang berbakat! Pak haji tersenyum mengembang J
Mendengar pujian dari Paj Haji, Uma pun tersenyum kecil. Lalu, entah dia terlalu khusu atau grogi, tiba-tiba Uma langsung melafadzkan “Laaillaha Illalloh” Suara Uma [masih] syahdu…..
“Astagfirulloh…..Ummmaaaaaaaaaaaa!!!!” Teriak Pak haji dan Jamaah……
