Apa itu P5?
P5 kepanjangan dari projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Bagaimana penerapan P5?
Penerapan P5 di sekolah melalui beberapa tahapan atau alur pembelajaran antara lain:
1. PerkenalanÂ
Peserta didik diberikan stimulus dari topik yang akan diangkat.Â
2. Kontekstual
Ada beberapa kegiatan dalam tahapan kontekstual antara lain mendatangkan langsung, berkunjung ke lokasi yang sesuai topik yang diangkat, dan pembuatan projek.Â
3. Aksi nyata
Perayaan hasil belajar P5. Aksi nyata tidak harus berupa perayaan hura-hura tetapi bisa berupa pajangan karya, hasil pembuatan projek, presentasi projek, penampilan kreativitas seni dan lain-lain. Dalam aksi nyata ini mengundang orang tua untuk menyaksikan hasil belajar anak-anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran P5.Â
4. EvaluasiÂ
Evaluasi dilakukan setelah selesai aksi nyata. Seluruh peserta didik dan guru dapat mengevaluasi hasil kegiatan P5 yang sudah dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari apa yang sudah dilakukan, agar kedepan dilakukan perbaikan.Â
5. Refleksi dan tindak lanjutÂ
Refleksi dan tindak lanjut juga perlu dilakukan supaya peserta didik bisa mengungkapkan perasaannya selama mengikuti kegiatan P5. Dengan pengalaman tersebut peserta didik dan guru, serta pihak sekolah dalam membuat perencanaan tindak lanjut kegiatan P5 kedepan.Â
Siapa yang melaksanakan P5?
Aktor yang melakukan P5 adalah seluruh peserta didik.
Kapan pelaksanaan P5?
Pelaksanaan P5 dilakukan 2X dalam setahun atau satu kali dalam setiap semester.Â
Dimana pelaksanaan P5?
Kegiatan dilakukan di satuan pendidikan masing-masing. Di sekolah tempat peserta didik melakukan pembelajaran P5.
Berapa bulan dalam pelaksanaan P5?
Pelaksanaan P5 dilakukan sekitar 3 bulan dalam setiap semester. Pelaksanaan bisa dilakukan dengan sistem blok atau terjadwal setiap minggunya.Â
Tujuan dari adanya kegiatan P5 adalah untuk membentuk peserta didik yang berkarakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.Â
Adapun tema yang bisa diambil antara lain:
Kebhinekaan, gaya hidup berkelanjutan, kewirausahaan, kearifan lokal, dan rekayasa teknologi.
Pembentukan karakter tidak hanya dalam pembelajaran P5 tetapi harus diterapkan dalam intrakurikuler, ko kurikuler, maupun, ekstra kurikuler. Dengan pembiasan penerapan karakteristik di setiap saat dan setiap hari sekolah diharapkan peserta didik bisa mengimplementasikan karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kartini, S.Pd_ Guru SDÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H