Wastra  dan Kebaya
        Menjaga dan melestarikan budaya Indonesia adalah kewajiban semua warga negara. Berbagai cara mereka lakukan mulai dari membentuk komunitas maupun meng aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Busana juga salah satu asset negara, kita lihat ada komunitas Wanita Berkebaya.Â
Komunitas ini gencar mengajak wanita Indonesia untuk memakai kebaya. Agar bisa dipakai generasi muda, kebaya bisa juga dipadukan dengan celana, tidak harus dengan kain. Â Demikian juga dengan lengan, bisa lengan panjang, lengan tiga perempat atau lengan pendek , Dalam hal ini lebih memperkenalkan kebaya dengan macam versinya ada kebaya kutubaru, kebaya encim, kebaya melayu, disesuaikan dengan daerah masing-masing. Dalam kesempatan tertentu mereka juga memakai kebaya sebagai dress code, dengan tujuan kaum muda mengenal dan mengetahui bahwa kebaya adalah warisan busana asli Indonesia.
Selain busana ada komunitas wastra atau kain. Biasanya kebaya dipadukan dengan wastra, namun ada sebagaian orang yang malas menggunkan wastra karena terkesan ribet dan tidak bebas beraktifitas. Nah, kali ini wastra tidak harus dipadukan dengan kebaya, tetapi bisa dipadukan denga napa saja, bisa berupa blus, bahkan kaos, dengan demikian wastra bisa dipakai dalam acaara formal maupun acara santai. Yang terpenting generasi muda mengenal wastra dan menyukainya. Wastra juga berbagai  bermaca-macam asal dan namanya, ada yang dari batik, tenun, songket, tergantung dari daerah mana berasal.
Dengan modifikasi ini di harapkan generasi muda mau memakai wastra dan kebaya dengan nyaman, dan tidak berkesan  jadul ( jaman dahulu). Mari kita mengenal wastra dan kebaya, kita lestarikan dan kita pakai supaya tidak dipakai oleh bangsa lain .
September 2023 @khartinni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H