Lalu pada tahun berapakah rasio keuangan yang paling anjlok? Sehingga dapat memperburuk kualitas suatu perusahaan.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat di paparkan bahwa yang paling anjlok adalah rasio keuangan profitabilitas pada tahun 2017 lewat BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) sebesar 78,00%. Mengapa anjlok? Sebab penurunan nya yang cukup tinggi dibandingkan yang lainnya. Pada tahun 2016 sebesar 83,05% dan menurun 5,05% yang akhirnya menjadi 78,00%.
Hal ini menunjukkan kualitas suatu perusahaan cukup buruk, sebab kurang efisien dalam mengelola dana nasabah. Tetapi perusahaan berperan optimal sehingga persentase nya bisa naik kembali pada tahun 2018 sebesar 79,09%. Hanya naik sebesar 1,09% dari tahun 2017. Sehingga tidak menutupi penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2016 ke tahun 2017. Setidaknya dari tahun ke tahun persentase nya diatas 76%.
kemudian, yang paling anjlok adalah rasio FDR pada tahun 2016 yaitu sebesar 84,59%. Hal ini menunjukkan bahwa, rasio FDR yang tinggi menjadikan likuiditas suatu perusahaan itu rendah. Sehingga dapat memperburuk kualitas perusahaan tersebut. Sebab, perusahaan yang baik adalah perusahaan yang likuiditas nya tinggi dan rasio FDR nya rendah.
KESIMPULAN:
PT Bank Aceh Syariah menjadi objek dalam perbandingan kinerja suatu perusahaan dari tahun ke tahun. Di analisis lewat rasio keuangan. Hal ini akan memberikan kesimpulan apakah kinerja suatu perusahaan termasuk kategori baik atau tidak nya.
Berdasarkan rasio keuangan yang di analisis menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cukup baik dalam kinerjanya & dalam menjalankan tugas-tugas tertentu. Seperti contohnya dalam kemampuan menghasilkan bunga oleh bank & kemampuan dalam membayar bunga pada nasabah.
Karena, jika misalkan perusahaan itu kinerjanya buruk maka akan mengalami kerugian bahkan terancam gulung tikar.
REFERENSI:
https://bss.mediabpr.com/2018/07/rasio-keuangan
(Rasio NIM)