Mohon tunggu...
KARTINI
KARTINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA - EKONOMI SYARI'AH

(الله سبحانه وتعالى) (اللهم صل على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد) (Q.S Adz-Dzāriyāt [ 51 ] : 56)

Selanjutnya

Tutup

Home

Rumah, Tempat Terbaik Untuk Wanita

27 November 2022   07:44 Diperbarui: 28 Desember 2023   10:53 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KARTINI- Rumah, tempat terbaik untuk wanita. Seperti yang dijelaskan di dalam hadits "Sebaik-baiknya tempat untuk wanita adalah di rumah". Tidak hanya sebatas tempat ternyaman, tetapi juga tempat dalam melakukan berbagai aktivitas di kehidupan sehari-hari. Bahkan sebaik-baiknya tempat sholat untuk wanita adalah di kamarnya sendiri.

Disampaikan oleh para ulama tentang rumah tempat terbaik bagi wanita, bahwasanya;

"Wanita tidak boleh keluar dari rumah kecuali dengan alasan yang syar'i", "Jika wanita keluar rumah, maka setan akan menghiasinya untuk menggoda manusia", "Wanita adalah fitnah terbesar bagi laki-laki", "Jihadnya wanita adalah dengan berdiam diri di dalam rumah", & masih banyak lagi.

Wanita yang betah di rumah bukan wanita yang kurang pergaulan, tetapi wanita yang paham dengan syariat Islam. Wanita termasuk fitnah terbesar, ditambah lagi bisa mengundang berbagai macam dosa. Jika tidak dilekatkan dengan syariat Islam, yang menjadi benteng perlindungannya.

Sangat mudah bagi wanita untuk mendapatkan pahala, begitu juga sangat mudah bagi wanita untuk mendapatkan dosa. Jadi, introspeksi ke dalam diri masing-masing. Tujuan hidup di dunia ini untuk apa? Apakah sudah sesuai dengan yang dijalankan? Jika paham & sesuai, maka akan muncul rasa takut jika berbuat dosa, karena tidak ada satupun yang luput dari pengawasan Allah.

Dengan di rumah, maka akan selamat. Makna di rumah, tidak hanya raga yang tidak keluar, tetapi juga foto yang tidak di upload, dan rasa yang tidak diumbar cukup disimpan dalam diam.

Wanita, jika rasa malumu tinggi maka itu akan membuat kamu mahal dan terhormat. Jadilah wanita yang mahal dan terhormat. Jangan jadi wanita kebanyakan pada umumnya. Harus berani tampil beda, dengan menunjukkan syariat Islam & jangan pernah takut.

Wanita, jika rasa malumu tinggi, maka akan semakin terjaga. "Keterjagaan mu  membuat para bidadari surga cemburu, karena ketaatan dirimu kepada-Nya" Contohnya; Terkhusus malu jika meng-upload foto, malu jika berpapasan dengan laki-laki, malu jika tertawa terbahak-bahak, malu jika jadi pusat perhatian, & lebih umumnya lagi malu jika berbuat dosa.

Wanita, jika rasa malumu tinggi, maka setiap hal yang tidak sesuai dengan syariat, baik itu datangnya dari diri sendiri atau orang lain akan muncul perspektif "Telah gagal dalam menjaga diri". 

Sebagaimana disampaikan seorang ulama bahwa "Jagalah hukum-hukum Allah, maka Allah akan menjagamu". Bermakna, siapa pun yang menjaga syariat Islam & dengan menjalankan syariat Islam sepenuhnya, maka Allah akan selalu menjagamu dimana pun kamu berada. 

Tidak ada rasa takut kepada siapa pun, kecuali rasa takut itu sudah dihabiskan untuk Allah. Tidak ada rasa haus pujian, karena sebaik-baik pujian adalah untuk Allah. Tidak ada rasa takut di hina, karena dari hinaan itu akan mendatangkan berbagai pahala. Selalu yakin bahwa kehidupan ini sudah diatur & dikendalikan oleh Allah yang Maha Sempurna.

Menurut penulis, karena wanita cenderung kepada perasaan. Jadi, belajar lah ilmu agama, maka akan paham bagaimana mengelola akal & perasaan dengan baik. Sehingga sesuai dengan tujuan keduanya diciptakan. Fokus saja pada apa yang Allah ridho, jangan fokus pada apa yang disukai.

Dapat disimpulkan, wanita sangat mulia & berharga. Tetapi terkadang, wanita kurang tau bahwa dirinya itu berharga juga mulia & kurang tau cara menghargai juga memuliakan dirinya.

Al-Qur'an sangat memuliakan wanita, saking mulianya di dalam Al-Qur'an ada surat khusus untuk wanita yaitu surat An-Nisa, masyaaAllah.

"Jagalah dirimu dengan syariat Islam yang melekat, karena jika tidak diri sendiri yang menjaga, maka siapa lagi yang akan menjaga?"

Semua hal itu bisa terealisasikan salah satu caranya dengan selalu berada di rumah. Kecuali, jika ada alasan yang syar'i sehingga mengharuskan untuk keluar rumah. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun