KARTINI- Sebelum masuk ke pembahasan, kita harus mengetahui apa itu kritik? Jadi, kritik adalah suatu bentuk ungkapan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas atau memperbaiki suatu kesalahan. Kritik tidak identik dengan menjatuhkan, tetapi lebih identik dengan membangun. Agar pemikiran lebih terbuka dan dapat memberikan perubahan yang lebih baik.
Kritik harus disampaikan dengan baik, dan cara yang sopan. Supaya dapat langsung menyadarkan seseorang. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik adalah pendapat atau ulasan yang diiringi dengan penjelasan, dan pertimbangan yang matang).
Berhubung banyaknya problematika yang bersumber dari dosen dalam menjalankan profesi nya, maka akan memunculkan berbagai macam kritik sesuai dengan problematika yang terjadi.
Dengan tujuan dapat diselesaikan lewat perspektif mahasiswa yang dituangkan secara langsung ataupun tidak langsung. Karena, problematika ini dapat mendatangkan berbagai macam hal yang negatif & bisa merugikan berbagai pihak. Terkhusus dapat merugikan mahasiswa.
Bagaimana pun juga mahasiswa harus selalu berpikir kritis dalam menyikapi problematika yang terjadi. Terkhusus yang bersumber dari dosen. Bukan berarti ini sebuah hal yang dapat menyudutkan dosen, tetapi apa yang dituangkan sesuai dengan fakta yang terjadi. Baik pengalaman secara langsung atau tidak langsung. Pengalaman secara langsung terjadi secara bertatap muka & pengalaman secara tidak langsung terjadi lewat sosial media/lewat pengalaman dari mahasiswa yang lain.
Setelah sekian lama bungkam, mahasiswa akhirnya buka suara untuk mengkritik dosen. Tujuannya agar meningkatkan kualitas dosen dalam mengajar, dalam mengerjakan tugasnya, dan memperbaiki metode atau cara yang kurang efektif dalam mengajar.
Beberapa kritik mahasiswa terhadap dosen, yakni:
1. Jangan pernah menuntut mahasiswa agar menjadi pintar, dan sesuai dengan apa yang dosen inginkan
Karena, pada dasarnya kemampuan mahasiswa berbeda-beda, dan setiap mahasiswa memiliki kelebihan serta keistimewaannya masing-masing.
2. Jangan pernah berpikir, bahwa mahasiswa harus paham sepenuhnya dengan apa yang dosen sampaikan
Karena, pada hakikatnya ke pahaman itu datang dari Allah, dan ikhtiar manusia dengan belajar serta membutuhkan proses yang tidak instan. Jadi, jangan pernah menyalahkan mahasiswa yang belum paham, tetapi hargailah mereka. Karena, sudah bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses belajar.
Kemudian, jangan pernah menyalahkan mahasiswa yang aktif disaat pembelajaran. Karena, sejatinya itu sebagai teguran untuk dosen. Agar menyampaikan sebuah ilmu dengan bahasa yang sederhana, sehingga memudahkan mahasiswa untuk memahaminya. Juga sebagai bukti mahasiswa serius dalam belajar.
Seiring berjalannya waktu, mahasiswa akan semakin mudah untuk memahami ilmu yang disampaikan oleh dosen. Sehingga ilmu yang didapat akan selalu teringat dan mudah untuk diamalkan.
3. Jangan memberikan tugas diluar kemampuan mahasiswa
Karena, esensi dari tugas itu tujuannya agar mahasiswa paham dan mengingat kembali terhadap ilmu yang telah disampaikan. Jika hal ini dilakukan, maka mahasiswa akan kurang mengingat ilmu yang sudah dipelajari, dan akan memberikan pemahaman yang berbelit-belit. Hal yang paling utama, hargailah hasil tugas mahasiswa. Karena sudah mengerjakan, dan bersungguh-sungguh.
4. Sebelum meminta mahasiswa agar memiliki akhlak yang baik. Sebaiknya seorang dosen menjadi teladan yang baik terlebih dahulu bagi mahasiswa
Karena, hal ini akan memberikan dampak positif terhadap mahasiswa. Caranya dengan mengajar yang baik & menyampaikan sebuah ilmu dengan cara yang baik juga.
Dengan hal ini mahasiswa akan selalu mengingat ilmu yang disampaikan, dan akan tergerak hatinya untuk mendo'akan dosennya. Agar selalu dimudahkan dalam segala aktivitas yang baik-baik, misalkan dimudahkan dalam mengajar.
5. Jangan pernah menuntut kesempurnaan dari mahasiswa
Karena, faktanya mahasiswa juga masih dalam proses belajar. Jika dinilai mungkin mahasiswa ilmunya belum seberapa, dibandingkan seorang dosen yang ilmunya sudah banyak. Perbandingannya sangat jauh, karena esensinya mahasiswa masih butuh bimbingan dan arahan.
Jadi, bimbinglah mahasiswa dengan penuh kesabaran, dan dengan metode yang mudah untuk dipahami, sekaligus diiringi dengan akhlak yang baik.
(Dikutip dari ceramah ustadz Abdul Somad, bahwa tindakan lebih menyentuh dibandingkan dengan kata-kata). Jadi, ilmu akan mudah dipahami jika bersamaan dengan akhlak yang baik dalam penyampaian. Tidak hanya sebatas kata-kata saja.
Menurut penulis, kritik ini sangat berguna karena bisa menjadi alternatif bagi dosen untuk menuju perubahan yang lebih baik.
Selanjutnya sebagai bentuk tanggung jawab dari sebuah kritik yang sudah dituangkan, maka dari hal ini ada beberapa solusi terkait bagaimana sikap yang sebaiknya di lakukan oleh seorang dosen antara lain;
1. Profesional
Sikap profesional ini salah satu solusi terkait problematika yang terjadi. Hal ini bisa didapatkan, jika mengetahui & menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu, tidak adanya mindset untuk menyamaratakan kemampuan seorang dosen dengan mahasiswa. Sehingga akan menjalankan sebuah profesi nya bersifat murni. Artinya, untuk memberikan ilmu & memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa.
Jadi, tidak ada lagi perumpamaan seperti terdakwa & hakim. Antara mahasiswa dengan dosen. Selain itu, tidak adanya strata yang membedakan antara mahasiswa dengan dosen. Konteksnya sebenarnya sama, hanya saja dosen menempuh pendidikan nya lebih dulu dibandingkan mahasiswa. Karena, para dosen terlahir ke dunia lebih awal dari mahasiswa.
Secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa, tidak ada lagi sikap sewenang-wenang lewat profesi yang dijalankan. Karena, telah bersikap profesional.
2. Bijak dalam menyelesaikan problematika mahasiswa
Sehingga, dengan seorang dosen yang bijak dapat menjadikan seorang mahasiswa terbantu dalam proses menuntut ilmu. Jadi, tidak adanya sedikitpun terbersit untuk mempersulit mahasiswa. Tidak lagi berfokus pada keadaan mahasiswa yang berpotensi untuk menyalahkan, tetapi berfokus pada memahami keadaan mahasiswa dan berujung memberikan saran juga solusi untuk memudahkan mahasiswa dalam menuntut ilmu.
3. Akhlak & adab yang diutamakan bukan ilmu
Sehingga, akhlak & adab yang baik akan memancarkan sebuah ilmu tanpa disadari. Akan terkesan mahasiswa semakin bersemangat dalam menuntut ilmu. Disebabkan akhlak & adab yang diutamakan bukan ilmu. Karena, fakta yang terjadi di lapangan mahasiswa cenderung tidak semangat jika dosennya mengutamakan ilmu. Berakibat fokusnya hanya pada keinginan seorang dosen, tanpa mengetahui & memahami keadaan mahasiswa.
4. Dijalankan sebagai sarana untuk beramal soleh
Sikap ini akan cenderung menghilangkan beban yang hanya berfokus pada tanggung jawab yang besar, juga tuntutan & berbagai macam tekanan. Tetapi, justru berpikir dari sudut pandang yang berbeda. Yaitu, selalu dapat melihat peluang untuk beramal soleh.
5. Tidak egois
Sikap ini akan berdampak positif terhadap berbagai pihak. Terkhusus untuk mahasiswa. Sehingga, seorang dosen tidak meremehkan juga tidak menyalahkan mahasiswa. Semua problematika yang terjadi di dunia perkuliahan di diskusikan secara baik-baik. Juga tidak adanya keegoisan dalam hal ini. Jadi, tidak memaksa mahasiswa. Jika ada hal-hal yang tidak bisa diikuti oleh mahasiswa.
6. Adil
Sikap adil ini artinya menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Jadi, tidak memperlakukan semua mahasiswa sama dengan cara yang sama.
Penjelasan di atas adalah sikap yang seharusnya dijalankan oleh seorang dosen. Sebagai sebuah solusi terhadap problematika yang terjadi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap kritik yang ditujukan itu tidak untuk seluruh dosen. Tetapi, dengan adanya berbagai macam kritik bisa dijadikan pembelajaran agar tidak melakukan hal yang sama. Juga bisa memperbaiki apa yang selama ini terlihat sebagai sebuah kesalahan. Selain itu, solusi yang telah diberikan & ditawarkan diatas bisa diterapkan dalam menjalankan sebuah profesinya.
Semoga dapat mengubah mindset ke arah yang lebih baik & dibuktikan dengan adanya pengimplementasian dalam kehidupan nyata.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H