Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh
Kembali ke Betlehem, Sebuah Refleksi Natal
Kesederhanaan Perayaan Natal Sekolah Minggu di Kampung
Natal dalam Kesederhanaan nan Penuh Sukacita dan Damai
Sukacita Natal: Menyambut Raja Damai di Hati Kita
Balige, Kota Betlehem di Tanah Batak
Kamu pasti suka!
kartini fajrianti
kartini fajrianti Mohon Tunggu... Guru - guru

saya seorang guru yang mengajar di sekolah tingkat menengah, menjadi seoran ada suatu anugrah bagi saya karena saya bisa berbagi ilmu, crita yang penuh inspiratif untuk peserta didik saya di sekolah. selain menjadi guru saya juga menjadi pembemina pramuka. tentunta dengan pengalaman menjadi penjarar dan pembina sangat memiliki keterkaitan yang sangat kuat. hobi saya membaca , menulis, dan mengikuti berbagai macam organisasi. disamping bekerja didunia pendidikan saya juga memiliki skill yang dipercaya banyak orang yaitu keahlian saya menjadi seorang MC diberbagai acara baik forma maupun informal sejak tahun 2005. saya sangat merasa berunung karena pekerjaan saya selalu bertemu dengan orang banyak dimana saya bisa bersosialisasi dengan orang banyak tentunya dengan karakter dan pengalaman yang berbeda membuat kita semaikin banyak belajar dan kuat. saya dipercaya juga bergabung dengan tim web sebagai penyusun redaksi untuk berita sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

28 Desember 2022   15:41 Diperbarui: 28 Desember 2022   15:48 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sore ini... aku hanya duduk termangu

memandang ke awan

gelap senyap sepi diselimuti mendung hitam

hitam yang seakan benamkan mata

selaksa ingin menyingkap mendung

seraya alam menyapa

ulur tangan 

pecahkan mendung itu

biarkan hujan turun bersama nyanyian nyanyian rindu

membawa kesejukan

membawa  damai

biarkan hujan membasahi bumi 

dengan nyanyian alam 

Mss.kartiniF AWK, 28 des 2022

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

nyanyian

hujan

mendung

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.