Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perkuat Persatuan Bangsa untuk Cegah Terorisme

12 Oktober 2015   13:24 Diperbarui: 12 Oktober 2015   13:24 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila sebagai dasar sekaligus ideologi bangsa Indonesia merupakan kunci untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman paham kekerasan, apalagi terorisme.

Indonesia sebenarnya memiliki stabilitas yang luar biasa, di mana semuanya terjadi kerena ikatan satu padu dalam payung Pancasila. Di dalam Pancasila terdapat nilai-nilai luhur untuk mewujudkan kehidupan bernegara yang damai dan tenteram. Nilai-nilai di dalam Pancasila itu memiliki tujuan untuk mendorong terwujudnya civil society yang kuat. Di Indonesia, hal tersebut terwakili dengan baik salah satunya dengan keberadaan ormas Islam Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dua ormas Islam terbesar di Indonesia itu diharapkan tetap berada di jalur yang benar, maka para pelaku penyebar propaganda paham kekerasan dan terorisme akan kesulitan bergerak di Indonesia.

Civil society yang kuat juga dapat berperan sebagai penengah jika terjadi konflik antar kelompok yang memungkinkan untuk diselesaikan secara damai, seperti terorisme misalnya. Maraknya ancaman propaganda paham kekerasan di Indonesia dapat kembali memicu merebaknya aksi terorisme seperti di era awal 2000-an. Oleh karena itu, kampanye cinta damai perlu digenjot lebih keras persebarannya agar masyarakat luas dapat diajak bersama menjaga keutuhan NKRI.

Apa yang telah dilakukan pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sudah cukup bagus. Kampanye deradikalisasi telah terbukti berhasil membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan perdamaian di kalangan pelaku aksi kekerasan, seperti salah satu yang sempat meghebohkan pemberitaan belum lama ini adalah pengakuan cinta tanah air yang diikrarkan oleh Umar Patek, satu dari sedikit pelaku terorisme berbahaya di Indonesia. Taubat Umar Patek itu bukan tiba-tiba terjadi, melainkan berkat ketelatenan BNPT dan pihak-pihak terkait dalam membinanya kembali ke jalan yang benar.

Selain revitalisasi juga diperlukan reaktualisasi dan rejuvenasi nilai-nilai Pancasila karena fenomena terorisme yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh ketidak pahaman seseorang atas nilai-nilai kebenaran. Dengan memperkuat kembali dan merevitalisasi ideologi serta filosofi pemersatu bangsa. Pancasila bisa menjadi filter terhadap nilai dan filosofi yang tidak sesuai dengan kultur serta identitas bangsa Indonesia. Dengan demikian, segala hal yang tidak sesuai dan berlawanan dengan Pancasila, termasuk terorisme, dapat dicegah dan dimusnahkan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun