Usia 40an menjadi usia rawan dalam hidup seseorang, di mana pada usia ini ibarat sebuah pintu yang dipilih untuk memasuki usia 50 tahun. Di saat tersebutlah manifestasi kesehatan dari gaya hidup yang diterapkan seseorang selama hidupnya ‘dipanen’, yang meliputi aktiivitas fisik, tingkat stres dan terutama kebiasaan konsumsi bahan pangan dan obat-obatan.
Berikut adalah informasi dos and don’ts untuk para pemilik usia yang satu dekade lagi memasuki tahun emas ini.
1. Dilarang Keras Berolahraga Keras
Apabila sudah menginjak 40 tahun masih melakukan kegiatan tersebut, bisa menyebabkan lututnya rusak. Menurut banyak kasus, tidak semua orang tubuhnya masih kuat melakukan aktivitas berat. Jadi sebaiknya hindari melakukan olah raga terlalu berat. Seperti yang sering diucapkan orang Jawa, “jangan ngoyo”.
2. Tak perlu ke Fitness Center, Bersih-bersih Rumah Cukup
Olah raga tidak perlu setiap hari, kecuali ia berprofesi sebagai atlet di mana berlatih adalah risiko pekerjaannya. Tetapi bagi kita yang bukan atlet, tidak perlu olah raga sampai overtraining. Selain itu alat fitness yang ada biasanya hanya untuk membentuk otot-otot tertentu, tapi tidak terlalu signifikan dalam memberikan manfaat kesehatan secara menyeluruh.
Sebaiknya di usia 40 memperbanyak aktivitas bersih-bersih di rumah. Hanya dengan membersihkan rumah seperti menyapu, cuci baju, cuci kendaraan, dan kegiatan lainnya, gerakan-gerakan yang dilakukan itu sudah cukup untuk membuat sehat, di samping ada bonusnya yaitu membakar kalori.
Sejatinya olah raga bukan hanya untuk ‘cari keringat’, karena makan soto campur sambal pedas juga bisa berkeringat. Terus bergerak aktif adalah sesutau yang paling dibutuhkan tubuh kita. Yang penting adalah jangan diam, usahakan selalu menggerakkan tubuh.
3. Jangan Lakukan Refleksi Injak Batu