Nama Kapuk Muara sendiri adalah gabungan dari kata kapuk dan muara. Pohon kapuk randu (Ceiba pentandra) pada masa lalu biasa digunakan untuk mengisi kasur dan bantal supaya empuk sebagai alas tidur, tentu sebelum ditemukannya material sintetis seperti sekarang.
Pada beberapa abad yang silam di daerah Kapuk Muara terdapat banyak pepohonan kapuk randu tumbuh di sekitar muara sungai/kali yang menjorok ke laut. Tetapi seiring perkembangannya, dan juga ditambah pertumbuhan penduduk, daerah Kapuk Muara justru kini dipenuhi hutan mangrove, bukan lagi pohon kapuk randu. Penanaman hutan mangrove sebagai upaya konservasi lingkungan khususnya tanah di bibir pantai agar tidak mengalami abrasi akibat gempuran ombak Laut Jawa.
Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur (Ziziphus mauritiana)
Pada masa kolonial Belanda, di lokasi itu orang-orang etnis Tionghoa menanam pohon bidara. Itu terjadi sebelum peristiwa pemberontakan kaum Tionghoa terhadap pemerintahan Belanda di Batavia di tahun 1740. Masyarakat setempat menyebut peristiwa pemberontakan itu dengan istilah “tragedi China berdarah”. Banyak juga yang meyakini bahwa nama bidara diambil dari kata “berdarah” dalam tragedi tersebut.
Kini kawasan Bidaracina bertransformasi dengan kehadiran beragam etnis yang menetap dari generasi ke generasi. Lalu pohon yang diabadikan namanya itu, jangan harap bisa melihat satu pun di sana.
Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat (Schleichera oleosa)
Menurut catatan sejarah, dahulu kawasan Duri Kosambi merupakan daerah kering dan banyak perkebunan yang dikelola penduduk setempat. Masyarakat menanam beraneka jenis pepohonan, dari pohon buah-buahan hingga sayur-sayuran, dan yang paling banyak tumbuh adalah pohon buah-buahan, salah satunya adalah pohon kosambi.
Pohon kosambi berduri-duri pada batang dan daunnya, sehingga konon dari situlah asal usul nama Duri Kosambi dipakai oleh masyarakat yang sejak awal mendiami kawasan tersebut. Namun seiring dengan perkembangan kota Jakarta, kini sudah tidak ada lagi pohon kosambi, bahkan tidak ditemukan bekas-bekasnya.