JAKARTA -- Film KKN Di Desa Penari belakangan ini sedang viral di tengah masyarakat. Film ini merupakan sebuah kisah horor yang diangkat dari kisah nyata 6 mahasiswa yang diteror dengan mengandung nilai mistis di sebuah desa terpencil.Â
Film ini diangkat dari cerita seseorang yang dibagikan melalui Twitter oleh akun anonim @SimpleM81378532 yang diupload tahun 2019 dan kisah ini juga sudah dibukukan. Dalam thread tersebut, nama tokoh serta tempat kejadian telah disamarkan oleh penulis untuk menjaga privasi narasumber atau tokoh yang mengalami kejadian.
Antusiasme masyarakat yang sangat tinggi terhadap film KKN ini karena selama dua tahun masyarakat kurang mendapatkan hiburan. Karena pengaruh dari pandemi covid-19 yang selama dua tahun orang-orang hanya bisa berdiam diri dirumah. Akibat adanya aturan pemerintah seperti segala macamnya untuk mengurangi mobilitas masyarakat, PPKM, dan PSBB. Mereka tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Salah satunya ketempat bioskop untuk sekedar refreshing, mereka hanya bisa nonton film lewat televisi atau leptop. Rasa kangen terhadap bisokop akhirnya bisa tuntas di tahun ini. Begitu KKN ini rilis, diserbu masyarakat sehingga booming lah itu film.
Kehebohnya film KKN di Desa Penari memicu berbagai antuasiasme besar masyarakat, khususnya pada para generasi muda. Film KKN di Desa penari yang mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai hari Sabtu, 30 April 2022 masyarakat memberikan tanggapan yang positif. Hingga hari Jumat, 13 Mei 2022.
Film KKN di Desa Penari ini telah disaksikan sebanyak 3.206.103 penonton dengan jumlah pendapat kotor ditaksir mencapai Rp. 207.597 miliar. Hingga akhir penayangan film ini, total mencapai angka 9.2 Juta lebih menonton.Â
Suksesnya film KKN di Desa penari ini tentu salah satunya disebabkan karena alur ceritanya yang sesuai dengan kehidupan para pemuda.
Simplemen juga mengaku, tujuannya mengupload kisah horor tentang 6 mahasiswa yang melakukan KKN di desa misterius itu, hanya untuk berbagi kepada masyarakat. Sebab menurutnya kisah tersebutmenarik dan memiliki nilai-nilai yang bisa dipetik oleh pembaca. "karena buat saya cerita paling menarik. Jadi ketika bukunya "meledak" pun saya ketakutan. Alhamdulillahnya saya masih bisa menjaga apa yang masih tidak diketahui oleh masyarakat", ungkap Simplemen.
Film ini dibintangi oleh Tissa Biani sebagai Nur, Achmad Megantara sebagai Bima, Calvin Jeremy sebagai Anton, Adinda Thomas sebagai Widya, Aghniny Haque sebagai Ayu, Fahjar Nugraha sebagai Wahyu, Aulia Sarah sebagai Badarawuhi, Aty Cancer sebagai Ibu Sundari, Diding Boneng sebagai Mbah Buyut, Andri Mashadi sebagai Mas Ilhman Desi Sri sebagai Mbah Dok. Kisah ini membahas perjalanan KKN salah satu Universitas di daerah Surabaya, Jawa Timur.Â
Kisah ini juga banyak kejadian mistis yang dialami sekelompok mahasiswa yang beranggotakan 6 orang, ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) disebuah desa terpencil bernama desa penari.
Sosok Badarawuhi yang merupakan siluman penunggu desa yang diduga berada dikawasan Banyuwangi, Jawa Timut tersebut. Tokoh gaib yang mendominasi cerita ini bernama Badarawuhi yang merupakan sosok manusia sungguhan dan benar-benar ada, Badarawuhi dalam cerita KKN di Desa Penari ini digambarkan sebagai sosok setengah badan berbentuk manusia dan setengah badan berbentuk siluman ular yang meneror para mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN.
Awalnya kegiatan KKN ini berjalan dengan lancar tanpa kendala, namun seiring berjalanya waktu satu persatu dari mereka mulai merasakan kejanggalan dari desa tersebut tak hanya itu mereka juga mengalami kejadian-kejadian mulai dari keanehan yang berskala kecil hingga besar.
Salah satunya yang akhirnya mengakibatkan hilangnya nyawa 2 orang mahasiswa yaitu Ayu dan Bima. Meninggalnya Ayu dan Bima terjadi karena kesalahan yang diperbuat oleh mereka sendiri.
Kisah ini menarik di mata masyarakat, khususnya pemuda karena cerita ini tidak hanya fokus terhadap cerita mistisnya saja. Melainkan juga adanya unsur kebudayaan yang terlibat didalamnya dikutip dari Palupi (2019), psikolog asal Solo yaitu Henny Widyastuti menerangkan bahwa "kisah horor diminati oleh banyak orang karena memiliki sensasi yang berbeda dengan yang lainnya. Rasa emosi, takut, sedih, dan amarah menyatu menjadi satu. Namun hal ini justru baik untuk kesehatan karena dapat meminimalisir rasa stress berlebihan, namun tidak dianjurkan jika dilakukan secara sering," ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H